Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Memahami BHD di Turnamen Bulutangkis

2 Juli 2024   01:52 Diperbarui: 2 Juli 2024   02:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: instagram bolalobbadminton) 

BHD memang belum menjadi concern dari BWF. Hal ini dapat dilihat dari isi tas medis (medical bag) yang disyaratkan dalam setiap turnamen resmi BWF, diantaranya yaitu spray, perban dan perekat, glove, gunting, dan stetoskop.

Saran

Dalam konferensi pers disampaikan bahwa PBSI akan membawa kasus ini ke BWF untuk kebaikan dan keselamatan atlet. Saran dari saya, BHD harus menjadi SOP penangan medis khusus dalam setiap turnamen resmi BWF. Hal ini sebagai upaya agar kejadian henti jantung mendadak tidak kembali menelan korban jiwa dalam event selanjutnya.

Berbicara sedikit tentang prosedur BHD, jika edukasinya sudah diberikan sebenarnya bisa juga dilakukan oleh orang awam. Berikut adalah prosedur ringkas dalam melakukan tindakan BHD bagi orang awam:

1. Memposisikan korban dan penolong dalam keadaan aman

2. Mengecek respon dari korban

3. Segera minta tolong

4. Mengecek denyut nadi dan nafas

5. Memberikan kompresi atau resusitasi jantung dan paru sebanyak 30 kali kemudian diberikan pemberian nafas (jika ada alat bantunya)  sebanyak 2 kali. Proses tersebut dilakukan 1 siklusnya sebanyak 5 kali sampai bantuan medis datang.

Penjelasan secara lengkapnya dapat dibaca di tulisan saya yang berjudul "Pentingnya Orang Awam Paham BHD". Untuk penerapan dalam turnamen bulutangkis dapat disesuaikan dan diatur kembali urutannya.

Selain itu, BWF harus mulai memberikan dan mewajibkan edukasi mengenai praktek pemberian BHD ke seluruh anggotanya. PBSI juga diharapkan dapat menghimbau bagi penyelenggara turnamen baik resmi maupun tidak resmi memiliki tim medis yang paham dengan BHD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun