Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Gigitan Ular Berbisa!

26 Desember 2023   08:42 Diperbarui: 27 Desember 2023   11:02 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ular berbisa (sumber:istock)

Penggunaan tanaman tertentu yang belum jelas efek farmakologinya juga tidak disarakan. Hal ini dapat menimbulkan keparahan atau memperlama dan memperberat penaganan.

Setalah melakukan imobilisasi, maka disarankan agar segera membawa korban menuju fasilitas kesehatan terdekat. Pada kasus gigitan ular yang memiliki efek neurotoksik, jika dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan korban menunjukkan keparahan kondisi, obat seperti anticholinesterase memiliki peran penting dalam menyelamatkan nyawa korban.

Membawa ke dukun masih diyakini oleh masyarakat Indonesia. Bukan tanpa alasan, terkadang memang akses menuju fasilitas kesehatan tidak dekat di semua daerah. Peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan di setiap daerah menjadi penting.

Biasanya dukun menggunakan alat tertentu seperti keris atau batu hitam yang telah dibacakan doa, untuk ditempelkan pada bagian yang di gigit ular. Hal ini secara medis tentu tidak dibenarkan. Jika jenis ular yang menggigit adalah ular dengan efek bisa berbahaya, bukan tidak mungkin kematian yang akan terjadi pada korban tersebut.

Bahkan, beberapa orang yang sudah ditangani di fasilitas kesehatan akibat gigitan ular berbisa, setelah pulang kerumah juga tetap mendatangi dukun dalam proses penyembuahnnya. Edukasi menjadi penting bagi masyarakat terkait penanganan gigitan ular yang benar dan tepat.

Pengecekan efek bisa ular (envenomasi)

Petugas kesehatan segera melakukan pengecekan kondisi dari korban dan juga menanyakan beberapa informasi. Mulai dari mengecek jenis gigitan ular, menanyakan informasi jenis ular ke korban atau ke orang yang menolong korban.

Jika telah diketahui korban digigit ular berbisa dan diketahui pula jenis ularnya, maka pengecekan kondisi envenomasi lokal dan sistemik dapat dilakukan. Kedua efek ini berbeda-beda juga antar satu jenis ular dengan jenis lainnya.

Envenomasi lokal dapat berupa nyeri, bengkak, kemerahan pada kulit hingga nekrosis. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan observasi selama 24-48 jam. Jika kondisi semakin parah, maka lepas segera imobilisasi dan segera berikan antibisa.

Sedangkan pada envenomasi sistemik, efeknya dapat berupa kelumpuhan otot, paralisis otot-otot pernapasan, pendarahan di gusi, gagal ginjal akut, oliguria, nyeri otot, dan kencing gelap. Efek tersebut bergantung dari jenis bisa ular (neurotkosin, hematotoksin, myotoksin) yang menggigit.

Pemberian antibisa menjadi penyelamat bagi korban yang telah mengalami kondisi envenomasi sistemik. Antibisa ini bersifat spesifik sesusai dengan jenis gigitan ular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun