Ular berbisa dan tidak berbisa memiliki perbedaan diantaranya yaitu: pertama, secara morfologi ular tidak berbisa memiliki sisik loreal atau sisik diantara mata dan lubang hidung sedangkan ular berbisa tidak ada.
Kedua, gigitan ular tidak berbisa menghasilkan bekas luka robek. Ini disebabkan karena bentuk gigi ular tak berbisa yang mirip mata kail. Gigitan ular berbisa berupa tusukan yang bisa berjumlah 1, 2 atau lebih dari 2. Bekas gigitan yang mirip tusukan jarum dipastikan bahwa ular tersebut jenis berbisa.
Tatalaksana Gigitan Ular
Pertolongan pertama (First Aid)
Kesalahpahaman masih banyak terjadi di masyarakat mengenai pertolongan pertama terhadap orang digigit ular berbisa. Ada yang bilang dengan menghisap darah, menggunakan tanaman tertentu bahkan banyak yang membawa ke dukun.
Menghisap darah adalah tindakan tidak tepat karena bisa ular menyebar melalui pembuluh limfa. Racun dapat menyebar dengan cepat melalui pembuluh limfa jika terjadi banyak gerakan pada daerah gigitan ular.
Menghisap darah biasanya diikuti dengan menyayat pada area sekitar gigitan. Tindakan keliru tersebut justru dapat memicu terjadinya infeksi pada korban karena bakteri yang berasal dari benda tajam atau mulut.
Oleh karena itu, pertolongan pertama yang dianjurkan adalah melakukan imobilisasi pada bagian tubuh yang terkena gigitan ular. Imobilisasi dapat menggunakan kayu atau bambu, kemudian dibebat menggunakan kain atau selendang.