Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjawab Konsep Kebetulan Teori Evolusi Darwin

20 Desember 2023   09:29 Diperbarui: 2 Januari 2024   12:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Charlis Darwin dengan buku yang ditulisnya (sumber:freepik)

Teori evolusi saya kenal sejak duduk di bangku SMA kelas 10. Meski saya suka biologi namun saya tidak begitu tertarik dengan teori evolusi saat itu. Saya pertama kali kenal saat mengikuti persiapan olimpiade biologi.

Di perkuliahan berjumpa kembali dengan teori evolusi. Rasanya biasa saja, nothing special dengan teori tersebut. Bedanya, kala itu ada pertentangan antara teori tersebut dengan pemahaman agama. Yang paling banyak ditentang adalah manusia berasal dari kera.

Lalu, terpaparlah saya dengan buku Harun Yahya yang berjudul, "Keruntuhan Teori Evolusi". Teori yang saya pelajari diperkuliahan bertentangan dengan teori penciptaan yang ada di buku tersebut.

Namun dari perkuliahan dan juga buku Darwin "The origine of species by natural selection", sebenarnya tidak ada pernyataan manusia berasal dari kera. Yang paling jelas adalah semua makhluk hidup termasuk manusia berasal dari makhluk hidup sederhana.

Saat itu saya lebih condong sepakat dengan tulisan Harun Yahya. Hal itu karena buku tersebut menyertakan peran Tuhan dalam membantah teori evolusi. Seakan teori temuan Darwin adalah doktrinasi yang bertentangan dengan ajaran Tuhan.

Alasan lainnya, pada waktu itu buku Harun Yahya lebih mudah dipahami karena dalam bentuk argumen singkat sederhana atas teori Evolusi Darwin. Sedangkan buku Darwin "The origine of species by natural selection" sulit dipahami karena berisi ulasan lengkap dan kompleks mengenai teori evolusi.

Dalam hati saya bergumam, "Kalau teori evolusi itu tidak benar, kok masih diajarkan ya di sekolah maupun di perkuliahan?" Sementara seorang teman yang merupakan juara olimpiade biologi mengatakan, "Kalau ternyata apa yang disampaikan Darwin dalam teorinya itu memang sesuai hukum alam (sunnatullah) sesuai kehendak Tuhan, gimana?"

Ini lah yang membuat saya kadang merasa ragu mengenai kebenaran teori evolusi. Hal tersebut membuat saya membaca ulang berbagai sumber, termasuk buku Harun Yahya.

Saya akhirnya menemui beberapa hal yang tidak sepakat dengan buku "Keruntuhan Teori Evolusi". Pertama, dalam pendahuluan buku disebutkan bahwa teori evolusi bersifat materialistik. Sifat ini menjelaskan bahwa materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup.

Dalam hal teori evolusi Darwin, materialisme alam semesta itu merupakan esensi dari teori tersebut. Dalam melakukan pengamatannya, Darwin tentu berprinsip secara ilmiah sesuai dengan bukti-bukti yang didapatkan di alam.

Darwin juga menjelaskan alam semesta semata melalui faktor-faktor materi. Darwin tidak menyertakan faktor non-materi seperti peran Tuhan. Maka tepat teori evolusi menunjukan materialisme alam semesta.

Lho kalau begitu Darwin ilmuwan sekuler ya? Tidak semua misteri fenomena alam bisa dijelaskan begitu saja melalui kepercayaan agama. Bahkan agama secara jelas memerintahkan manusia untuk melakukan pengamatan saintifik dan ilmiah seperti yang dilakukan oleh Charels Darwin dalam mengungkap teori evolusi.

Kedua, sifat materialisme ini digunakan Harun Yahya untuk mengkaitkan dengan idiologi komunisme. Seakan teori evolusi itu menjadi dasar ideologi Komunisme. Alih-alih teori evolusi dikatakan melakukan indoktrinasi, pernyataan mengaitkan dengan komunisme tersebut bisa disimpulkan sebuah indoktrinasi yang tendesius.

Ketiga, Harun Yahya yang bernama asli Adnan Oktar tenyata adalah pimpinan sekte islam sesat di Turki yang baru saja divonis bersalah di negaranya pada tahun 2022. Orang yang menyatakan diri sebagai kritikus teori evolusi tersebut, banyak disanjung karena membenturkan pemahaman agama dengan temuan ilmiah ilmu pengetahuan. Padahal ada banyak pernyataan keliru dari bukunya yang berjudul,"Keruntuhan Teori Evolusi".

Teori evolusi adalah perubahan besar (spesiasi) yang berkembang dari akumulasi perubahan kecil (perubahan frekuensi alel) pada populasi makhluk hidup melalui proses seleksi alam yang terjadi selama periode waktu yang panjang. Teori ini menyatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sederhana dan terjadi secara kebetulan.

Yang banyak ditentang harun Yahya maupun penganut kreasionisme (teori penciptaan) terhadap teori evolusi adalah makhluk hidup paling awal muncul secara kebetulan. Teori penciptaan sendiri yakin bahwa semua makhluk hidup diciptakan langsung dalam bentuk sempurna dan tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Reaksi orang terhadap teori evolusi berbeda-beda, ada yang menolak mentah teori evolusi, ada menerima sebagian dan menolak sebagian. Agus Mustofa dalam sebuah konten youtube berjudul "Proses Penciptaan Melalui Evolusi" mengungkap bawa satu hal yang memang keliru dari teori evolusi Darwin adalah konteks kebetulan.


Godly Evolution adalah sebutan dari padangan baru atas teori evolusi. Secara keselurahan sepakat dengan teori evolusi Darwin kecuali dalam konsep kebetulannya. Godly Evolution secara tegas sepakat bahwa makhluk hidup sederhana paling awal adalah ciptaan Tuhan yang selanjutnya berkembang sesuai teori evolusi Darwin.

Kenapa Darwin tidak menyatakan makhluk yang paling awal tersebut adalah ciptaan Tuhan, itu karena dari awal prinsip materialisme yang membatasinya untuk mengikutsertakan peran non-material dalam teorinya. Jadi menurut Darwin ya sudah yang paling awal itu muncul secara kebetulan atau tiba-tiba ada aja. 

Menurut pendapat saya, apa yang diungkapkan Darwin mengenai konsep kebetulan tersebut adalah tepat dari sisi kita sebagai orang yang memberikan reaksi atas teori tersebut. Karena di dalam kebetulan tersebut dapat kita pahami bahwa ada peran penciptaan Tuhan.  

Dalam agama saya, ada keyakinan jika Tuhan berkata, "Jadilah! Maka terjadila" atau "Kun fayakun". Makhluk hidup sederhana paling awal yang dikatakan tiba-tiba ada atau kebetulan oleh teori evolusi adalah manifestasi pemahaman kita terhadap keyanikan atas "Kun Fayakun". Jadilah makhluk hidup awal tersebut yang kemudian berkembang sesuai sunnatullah (hukum alam/teori evolusi) atas kehendak Tuhan.

Keraguan saya akan teori evolusi perlahan pun mulai hilang. Temuan yang banyak menjadi perdebatan orang ini memang harus dipahami secara mendalam dan dengan pikiran terbuka. Kita cenderung mudah menerima begitu saja argumen yang menolak teori evolusi karena satu hal yang dinyatakan bertentangan dengan agama.

Salam, ayo melek sains.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun