Meski demikian, Dr. Frans mengungkapakan bahwa dia tidak 100 persen percaya bahwa agama tidak dibutuhkan. Hal ini dikarenakan belum adanya percobaan yang mengungkapkan bahwa tidak ada masyarakat yang hidup dimana agama benar-benar absent (tiada).
Jadi, benarkah moralitas bisa berdiri sendiri tanpa agama? Menurut saya tidak bisa (dalam konteks manusia) dan bisa (dalam konteks hewan). Setiap ajaran agama manusia yang ada di dunia mengajarkan tentang moralitas.
Bagaimana kita saling menghargai, bagaimana kita menjunjung tinggi keadilan, bagaimana kita peduli terhadap orang lain dan sebagainya. Namun jika masih ada manusia yang berperilaku di luar moralitas, itu karena kurangnya pemahaman terhadap agamanya.
Kalaupun ada manusia yang tidak beragama namun tetap bermoral, itu adalah kehendak Tuhan. Dalam keyakinan saya, yang demikian adalah orang yang mendapatkan sifat Maha Pengasih dari Tuhan. Akal dan budinya senantiasa tergerak dalam koridor kebaikan dan kebenaran.
Lalu, bukankah setiap orang yang beragama itu pasti bermoral, dan begitu sebaliknya? Menurut saya tidak benar. Orang beragama bisa kita katakan juga tidak bermoral ketika pemahaman terhadap agamanya tidak menyeluruh dan keliru.
Mungkin ada orang yang rajin beribadah tapi suka mencela orang lain, suka berbohong dan sebagainya. Ini adalah bukti bahwa masih ada yang menjadikan agama sebagai identitas semata dan tidak dijalankan dengan sepenuh hati. Sebaliknya, ada pula orang yang bermoral tapi dia ateis.
Namun kita tidak ada yang tahu. Mungkin saja hewan juga menunjukkan kepatuhannya kepada Sang Pencipta meskipun mereka tidak beragama. Kita tidak pernah tahu cara mereka menyembah dan memuji Sang Pencipta.
Manusia harusnya bisa belajar dari cipataan Tuhan yang lain. Sedihnya, terkadang perilaku manusia yang beragama maupun yang tidak, lebih rendah dari moralitas hewan. Dikarunia akal budi dan nafsu membuat manusia lupa untuk senantiasa bermoral sekaligus dekat dengan Tuhannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H