Fakta menarik, jika basa nitrogen DNA (A, T, G, dan C) dengan font size 12 dicetak kemudian diurutkan, maka diperoleh jarak antara Jakarta ke Papua Barat. Hal ini juga setara dengan jarak dari kota Houston ke Boston Amerika Serikat.
Lalu bagaimana dengan teknologi genom editing? Manusia bisa mengubah susunan DNA untuk keperluan seperti terapi penyakit genetik maupun untuk mendapatkan sifat tertentu. Yang terbaru, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat baru saja menyetujui terapi genom editing pada manusia untuk penyakit anemia sel sabit (sickle cell anemia) pada 8 Desember 2023.
Apa itu rancang bangun manusia super?
Mari kita bahas dahulu mengenai manusia super. Ada beberapa film yang dapat memberikan gambaran terkait konsep manusia super, seperti film Morgan yang menceritakan anak spesial yang diciptakan ilmuwan untuk memiliki kecerdasan luar biasa, ada juga film Black Mask yang menceritakan penciptaan tentara super dan film X-Men dengan berbagai mutasi manusianya.
Berkat adanya pencapaian pengurutan lengkap genom manusia dan teknologi genom editing, ide mengenai pencipataan manusia super bisa dikatakan bukan sekadar teori saja. Film-film bergenre science fiction tersebut seakan menjadi dasar optimisme bahwa manusia super bisa diciptakan.
Data lengkap hasil human genome project memberikan informasi tidak sekadar urutan genom manusia saja. Informasi mengenai urutan tertentu DNA (gen) yang dapat menyandi protein-protein fungsional dalam sistem manusia juga berhasil diungkap.
Konsep manusia super adalah menciptakan manusia untuk memiliki kemampuan khusus seperti kecerdasan, kekuatan, ketahanan, dan sifat-sifat unggul lainnya. Dahulu, Nazi Jerman pernah melakukan program menghasilkan bibit unggul manusia dengan mengawinkan manusia pilihan dengan sifat seperti tinggi, ketampanan dan kecantikan, dan lain sebagainya.
Saat ini, dengan bantuan teknologi genome editing, beberapa sifat keunggulan tersebut bisa saja diciptakan pada manusia. Misalnya saja seperti yang dilakukan ilmuwan China pada 2018. Sebuah embrio manusia berhasil di edit genomnya agar tidak memiliki reseptor terhadap virus HIV.
Bahkan, konsep tentara super mungkin saja sudah dikembangkan di negara-negara maju. Namun publikasinya tentu dirahasiakan. Tentara super ini bisa saja memiliki kemampuan imunitas yang tinggi terhadap berbagai ancaman antigen, kemampuan daya tahan yang kuat, kemampuan fokus yang tinggi, hingga kemampuan untuk tidak merasakan sakit.