Tapi ada kalanya beberapa jamaah berpikiran, "Oh itu makanan buat mereka yang kurang mampu, jadi tidak tepat saya mengambilnya". Ada pula yang membatin, "Ah cuma makanan gitu doank, saya g mau ambil".
"Mumpung gratis", begitu pikir jamaah lain yang selalu berkenan untuk mengambilnya. Dan mungkin ada pula yang mengambilnya karena dari pagi belum kemasukan makanan di perutnya.
Yang dilupakan jamaah adalah keberkahan dari makanan tersebut. Makan yang diniatkan untuk berbagi di hari Jumat itu mendapat keberkahan dari Sang Pencipta. Disajikannya saat solat jumat berlangsung hingga usai, menambah keberkahan atas setiap doa yang dipanjatkan oleh khotib saat berkhutah, imam dan juga doa dari semua jamaah.
Maka jika yang tersisa hanya pisang dan ketela rebus atau pun air mineral, lekaslah ambil. Ada keberkahan yang bisa diambil dari makanan tersebut. Tidak perlu berebut dan harunya mengambil secukupnya agar semua mendapat keberkahan dari makanan tersebut.
Paling penting adalah meniatkan hadir di masjid untuk melaksanakan ibadah solat jumat. Bukan hadir di masjid dengan niatan mendapatkan makanan seusai solat jumat. Segala amal perbuatan manusia bergantung pada niatnya.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H