Sedangkan nyamuk betina Wolbachia yang kawin dengan jantan Wolbachia maupun tanpa Wolbachia, semuanya menghasilkan keturuanan nyamuk Wolbachia.
Dengan demikian nyamuk Wolbachia dapat menurunkan jumlah populasi nyamuk. Sehingga menurunkan penularan penyakit seperti dangue dan lainnya.
Selain itu, Wolbachia dapat melindungi nyamuk dari infeksi virus. Hal ini membuat kemampuan nyamuk dapat berkurang untuk menularkan penyakit seperti dangue, zika, chikungunya, dan virus lainnya.
Fakta apa saja yang mendukung teknologi nyamuk Wolbachia?
Teruji hasil penelitiannya
Penelitian yang dilakukan Prof. Utarini bersama tim menunjukkan bahwa terjadi penurunan kasus dangue 77.1% di daerah intervensi di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pelepasan nyamuk Wolbachia di daerah yang telah ditentukan.
Penelitian yang berlangsung pada tahun 2011 hingga 2020 ini merupakan kerjasama penelitian antara Fakultas Kedokteran, Kesahatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM bersama Yayasan Tahija.
Berdasarkan informasi dari Prof. Utarini dalam sebuah wawancara di stasiun TV swasta, pemilihan kota Yogyakarta bukan tanpa alasan. Pertama karena kejadian kasus DBD di Yogyakarta cukup tinggi, kedua kerena ukuran wilayahnya yang managable, ketiga karena masyarakat dan pemda semua mendukung.
Telah dikaji risiko oleh tim independen
Kajian risiko dilakukan untuk menilai agar penelitian pengembangan nyamuk Wolbachia memperhatikan aspek keamanan dan kehati-hatian sebelum melakukan pelepasan berskala luas.