Mohon tunggu...
AKH Hasibuan
AKH Hasibuan Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer, Business Mother and Therapist

Info relasi: Instagram: @momkebibi1 w.a : 081288019713

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Overthinking, Baik atau Buruk Sih?

8 November 2024   18:11 Diperbarui: 8 November 2024   20:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia secara harfiah pasti memikirkan, membandingkan dan menyelaraskan pemikiran dalam usaha untuk beradaptasi dalam sebuah kelompok sosial. Pemikiran-pemikiran yang dimiliki manusia tentunya memunculkan perasaan-perasaan tertentu entah itu aman (secure) atau sebaliknya (insecure). Lalu bagaimana jika pemikiran berlebih atau biasa disebut dengan overthinking  justru yang sering muncul. Sebetulnya baguskah overthingking tersebut?

mari kita simak selengkapnya.....

Overthinking secara umum memiliki arti pemikiran berlebih terhadap suatu peristiwa yang telah atau akan terjadi. Pemikiran-pemikiran berlebih ini merupakan proses yang umum dimiliki oleh manusia namun memiliki beberapa dampak yang menguntungkan kepada kehidupan.  Adapun keuntungan dari overthinking sebagai berikut:

a. Menumbuhkan Kecermatan dalam Membuat Keputusan

b. Meminimalisir kesalahan

c. Perencanaan Terperinci

d. Kepedulian dan Empati Tinggi

e. Kemampuan problem Solving yang Baik

Overthinking menjadi sangat buruk atau merugikan apabila terjadi dalam jangka waktu panjang serta berubah menjadi pemikiran yang irrasional yakni mengarah pada ruminasi atau kecemasan kognitif. Banyak sekali teori psikologi menjelaskan bagaimana overthinking membentuk dampak buruk jika dimiliki seseorang akibat perasaan insecure.  Salah satunya, Teori Kognitif Kecemasan dimana menunjukkan bahwa orang yang cenderung cemas sering kali overthinking karena mereka merasa lebih aman jika mereka menganalisis setiap detail, bahkan jika itu tidak membantu secara produktif. Data penelitian yang dilakukan oleh Sebo, 2021 menyatakan sebagian besar responden mengalami overthinking dengan dampak yang negatif. Dari 67 data responden yang dikumpulkan, menyatakan bahwa lebih dari 70% responden setuju bahwa overthinking justru menyebbabkan kecemasan dimana 34% diantaranya kurang memiliki kemampuan dalam mengontrol hal tersebut. Dari responden juga ditemukan bahwa penyebab utama overthingking yakni pengaruh dari lingkungan (74%). Berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui bahwa ketidakamanan yang dirasakan seseorang akibat dari lingkungan menyebabkan munculnya overthinking. Jika seseorang terlalu overthinking terhadap sesuatu hal, maka dapat menyebabkan orang tersebut mengalami atau menimbulkan stres pada seseorang. Stres ini bisa muncul juga karena, seseorang tersebut tidak dapat mengontrol dirinya sendiri ketika sedang menghadapi suatu masalah. Sebenarnya stres sendiri juga, merupakan hal yang tidak dapat kita hindarkan dalam menjalankan kehidupan kita sehari-hari. Kondisi stres yang dialami oleh setiap individu, dapat berdampak buruk seperti gangguan mental bahkan gangguan pada perilaku .

Tentunya Overthinking yang mengarah pada kecemasan perlu untuk diatasi dengan beberapa hal. Antara lain:

1. Kenali dan Sadari Pola Pikir

Sadari ketika Anda mulai terjebak dalam siklus overthinking. Sering kali, kita tidak menyadari bahwa kita sedang berpikir berlebihan. Ketika Anda menyadari hal ini, Anda bisa mulai mengambil langkah untuk menghentikan.

2. Latih Teknik Pernapasan dan Relaksasi

Teknik pernapasan, seperti menarik napas dalam-dalam dan berputar, dapat membantu menenangkan pikiran. Anda bisa melakukan meditasi mindfulness yang bertujuan untuk fokus pada saat ini dan melepaskan kekhawatiran akan masa lalu atau masa depan.

3. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah

Alih-alih fokus pada masalah, coba fokuskan energi Anda pada solusi yang mungkin dilakukan. Buatlah daftar langkah-langkah kecil untuk menyelesaikan masalah, dan lakukan satu per satu tanpa terburu-buru.

4. Tentukan Waktu untuk Berpikir

Jika ada sesuatu yang terus-menerus mengganggu pikiran Anda, coba tentukan "waktu berpikir". Misalnya, alokasikan waktu 10-15 menit untuk benar-benar memikirkan masalah tersebut, lalu setelah waktu tersebut habis, berhentilah dan alihkan perhatian Anda ke aktivitas lain.

5. Tuliskan Pikiran Anda

Menulis di jurnal atau catatan bisa membantu Anda melepaskan beban pikiran. Saat menulis, Anda mungkin menyadari bahwa beberapa kekhawatiran tidak terlalu relevan atau berlebihan.

6. Cari Dukungan dari Orang Terdekat atau Profesional

Kadang-kadang, bercerita kepada teman, keluarga, atau seorang profesional seperti psikolog bisa membantu meringankan beban pikiran. Dukungan dari luar dapat membantu Anda melihat masalah dari perspektif yang berbeda. seperti halnya yang dilakukan oleh Beyoutherapist yang menyediakan layanan Curhat online untuk meringankan overthinking seseorang 

7.  Berlatihlah menerima diri

Banyak overthinking yang muncul karena kecenderungan perfeksionisme atau kekhawatiran akan penilaian orang lain. Saya ingin menerima diri dan situasi Anda dengan penuh pengertian. Terapkan pola pikir positif dan fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan.

Dengan demikian kita mampu dalam mengendalikan overthinking yang mengarah kecemasan. Mengontrol overthinking dapat meningkatkan kesehatan diri sehingga kita dapat terus melaksanakan kehidupan sehari-hari dengan lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun