Seringkali kita menganggap anak yang melawan aturan kita, membentak atau suka membangkang adalah seseorang yang durhaka. Pernahkah para orangtua  bertanya kedalam dirinya, barangkali saya yang salah atau jangan-jangan kita terlebih dahulu durhaka kepada anak. Untuk itu penting untuk kita mempelajari lebih jauh terkait hal ini.
"Durhaka" adalah istilah dalam bahasa Indonesia dan Melayu yang mengacu pada sikap tidak taat, pembangkangan, atau ketidakpatuhan, terutama terhadap orang tua, guru, atau pihak berwenang. Secara umum, durhaka memiliki makna negatif yang mencerminkan perilaku yang melanggar norma-norma sosial atau etika yang dianggap penting dalam hubungan keluarga atau masyarakat. Secara khusus, istilah ini sering digunakan dalam konteks agama dan budaya untuk menggambarkan sikap yang tidak menghormati orang tua atau melanggar kewajiban anak kepada mereka.Â
Dalam ajaran Islam, durhaka kepada orang tua dianggap sebagai dosa besar, karena pentingnya kedudukan orang tua yang harus dihormati dan ditaati. Kata ini sering muncul dalam ungkapan seperti "anak durhaka" untuk merujuk pada anak yang tidak berbakti kepada orang tuanya. Kita seringkali mudah mengucapkan anak kita pembangkang, walaupun masalahnya sangat sederhana dan sepele. Tapi jarang sekali kita menemukan istilah orangtua yang durhaka kepada anak. Jika kita lihat "Orang tua durhaka" biasanya merujuk pada perilaku orang tua yang tidak menjalankan tanggung jawab dan kewajiban mereka dengan baik terhadap anak-anaknya. Ini bisa mencakup berbagai tindakan atau sikap yang tidak seharusnya dilakukan oleh orang tua, seperti:
Mengabaikan Kebutuhan Anak
Orang tua yang tidak peduli terhadap kebutuhan fisik, emosional, dan mental anak-anaknya.Kekerasan Fisik atau Verbal
Menghukum anak secara berlebihan atau sering melontarkan kata-kata kasar yang dapat melukai mental dan kepercayaan diri anak.Manipulasi Emosional
Menggunakan rasa bersalah atau tekanan emosional untuk mengontrol atau memanipulasi anak agar memenuhi keinginan orang tua.Tidak Memberikan Dukungan dan Kasih Sayang
Orang tua yang tidak memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan yang layak sehingga anak merasa tidak dicintai atau tidak berharga.Menyalahgunakan Kekuasaan sebagai Orang Tua
Menggunakan status sebagai orang tua untuk menindas, mengintimidasi, atau memaksakan keinginan tanpa mempertimbangkan perasaan atau kepentingan anak.Tidak Menjadi Teladan yang Baik
Melakukan tindakan-tindakan yang memberi contoh buruk bagi anak, seperti perilaku tidak bermoral, kebohongan, dan tindakan negatif lainnya.
Dalam konteks agama dan budaya tertentu, perilaku ini dipandang sangat negatif karena peran orang tua dianggap sebagai amanah besar. Karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk selalu menjaga hubungan yang sehat dan membangun dengan anak-anak mereka.Â
Orangtua yang durhaka terhadap anak dapat menimbulkan dampak yang signifikan, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang, pada perkembangan mental, emosional, dan sosial anak. Dampak ini tidak hanya memengaruhi masa kecil mereka, tetapi juga bisa terbawa hingga dewasa. Berikut beberapa dampak yang mungkin timbul: