Mampu Mengelola Waktu
Dalam proses menghafal Al-Quran, mengelola waktu adalah hal salah satu poin utama karena siswa diwajibkan untuk menyetorkan hafalan baru dan muroja’ah hafalan lamanya setiap minggu sesuai kemampuan masing-masing. Maka siswa belajar bagaimana membagi waktu selama dirumah dalam menyiapkan hafalan lama dan hafalan barunya. Proses setoran hafalan dikelas yang berlangsung selama 80 menit pun, menjadi media pembelajaran bagi siswa agar waktu yang tersedia dipakai dengan efektif .
Pekerja keras
Proses menghafal Al-Quran tidak selamanya berjalan lancar, terkadang siswa menemui berbagai tantangan, seperti rasa malas, semangat yang menurus, atau mendapat ayat atau surat yang sulit untuk dihafal. Maka dalam hal ini kesungguhan dan sikap pantang menyerah siswa dilatih. Guru harus mengambil peran dalam membangun kembali semangat siswa bisa melalui motivasi, kisah hikmah, dan tentunya melalui ayat-ayat Al-Quran yang dapat mengembalikan harapan siswa seperti dalam Surat Yusuf ayat 87 :
…..وَلَا تَاْيَۡٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ…..
”.... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah .....”
Tanggung Jawab
Kegiatan muroja’ah yang dilakukan dalam proses menghafal Al-Quran merupakan latihan untuk bertanggung jawab atas amanah yang diberikan. Hafalan Al-Quran merupakan amanah yang tidak diberikan Allah kepada seluruh hambanya, sehingga wajib bagi seseorang untuk menjaga amanah tersebut. Bentuk tanggung jawab seorang penghafal Al-Quran diwujudkan dalam muroja’ah, agar hafalannya dapat selalu terjaga lebih jauh lagi tercermin dalam akhlak siswa .
Segala upaya dalam membentuk karakter siswa melalui program tahfidz Al-Quran, tentu harus didukung berbagai faktor seperti minat dan semangat belajar dari siswa itu sendiri, fasilitas yang diberikan oleh sekolah, dan support dari kedua orang tua ketika siswa belajar dirumah.
Tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaannya terdapat faktor penghambat seperti semangat yang menurun, rasa bosan, bahkan sampai pada tingkat menyerah. Pada kondisi ini guru, lembaga sekolah, dan orang tua harus bersinergi untuk dapat mengembalikan motivasi siswa dalam berinteraksi dengan Al-Quran.