Mohon tunggu...
Akhdanthufail irsayadR
Akhdanthufail irsayadR Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030112_UIN Sunan Kalijaga

memancing atau tidak sama sekali!

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Sahur On The Road dengan Klitih di Jogja

7 April 2023   04:57 Diperbarui: 7 April 2023   05:00 2002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi

Klitih adalah istilah dalam bahasa Jawa yang sering digunakan di Jogja untuk menggambarkan suasana malam saat bulan Ramadan. Makna dari klitih adalah kegiatan mengumpulkan orang untuk bersama-sama menikmati hidangan sahur di malam hari atau makan bersama setelah berbuka puasa di malam hari.

Selain itu, klitih juga mengandung makna kebersamaan dan solidaritas antara sesama umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa. Kegiatan klitih seringkali dilakukan oleh kelompok masyarakat atau warga yang tinggal di sekitar lingkungan tertentu, seperti di lingkungan perkampungan atau di sekitar masjid.

Klitih dapat dijadikan momen untuk meningkatkan keakraban dan tali silaturahmi antarwarga atau antarsesama umat Islam. Dalam pelaksanaannya, klitih biasanya diawali dengan kegiatan bermusyawarah atau bertukar pikiran mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Setelah itu, warga atau kelompok masyarakat bersama-sama menyiapkan hidangan sahur atau makan bersama, dan kemudian makan bersama-sama pada malam hari.

Kegiatan klitih menjadi bagian penting dari tradisi bulan Ramadan di Jogja dan masyarakat Jogja sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas dalam menjalankan ibadah puasa.

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi

Kami melakukan wawancara terhadap salah satu satu mahasiswa bernama Miko yang sering melakukan kegiatan "sahur on the road" dan "Klitih". Ia mengatakan "saya mengikuti kegiatan tradisi ini cukup menyenangkan karena saya bisa bertemu dengan teman-teman lama dan juga menambah teman baru. Selain itu, kegiatan sahur on the road dan klitih ini juga memberikan rasa kebersamaan dan solidaritas dengan sesama umat Islam,"ucapnya.

Selain itu Miko juga mengatakan semenjak melakukan kegiatan sahur on the road dan klitih ini ia merasa lebih mudah bersosialisasi kepada sesama masyarakat khususnya yang beragama islam yang sedang melakukan kegiatan yang sama dan ditempat yang sama.

"saya merasa jiwa sosial saya menjadi terbuka karena kegiatan yang saya lakukan ini, bercanda dan membicarakan hal-hal seru dengan masyarakat sekitar tepatnya mereka yang beragama muslim seperti saya,"ucap Miko lagi.

Miko juga menjelaskan suasana yang tercipta saat kegiatan "sahur on the road" dan "klitih" ini sangat meriah dan penuh semangat, terutama ketika menyanyikan lagu-lagu bertema ramadhan bersama-sama.

"Kegiatan sahur on the road dan klitih ini sangat seru dan berkesan menurut saya, apalagi saat temen-temen dan masyarakat mengajak saya bernyanyi bersama-sama setelah sahur, sembari menunggu waktu adzan subuh. Saya merasa senang dengan suasana di kegitan sahur on the road dan klitih ini," tutup Miko.

Dalam kesimpulannya, sahur dan klitih merupakan bagian penting dalam budaya masyarakat Jogja, terutama dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Sahur menjadi kegiatan yang mendukung keberhasilan dalam menjalankan puasa, sementara klitih menjadi simbol dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun