Mohon tunggu...
Akbarlian Putra
Akbarlian Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah, agar engkau dicatat oleh peradaban.

Pemuda melankolis berwajah antagonis. Pemuja sastra, Gila diksi dan metafora. Pecinta kopi pahit, Boros tak pernah bisa irit, dan bila berbicara suka berbelit-belit. Hidup dibumi, ditanah sumatera dibagian selatan.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Nurhadi, Capres Guyonan yang Tengah Viral Itu...

4 Januari 2019   22:51 Diperbarui: 5 Januari 2019   15:59 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu contoh guyonan yang dibuat oleh tim sukses guyonan Dildo (Nurhadi-Aldo)

Sosok Nurhadi warga Desa Gulangtepos RT 6 RW 4 Kecamatan Mejobo menjadi perbincangan di dunia sosial akhir-akhir ini. Pria yang kesehariannya sebagai tukang pijat kesehatan itu mendadak menjadi figur calon presiden guyonan.

Wajah pria kelahiran tahun 1969 itu mendadak terpapang di mana-mana. Ia dipasangkan dengan Aldo sebagai cawapresnya. Mereka diusung oleh "Koalisi Indonesia Trinjal Tronjol Maha Asik". Pasangan itu juga mendapat nomor urut 10.

Nurhadi bapak empat anak itu menjelaskan awalnya ia membentuk sebuah komunitas yang dinamakan komunitas angka 10. Di komunitas itu, ia sering mengunggah kata-kata bijak untuk memberikan motiviasi kepada anggotanya. Bahkan anggota yang mengikuti komunitas itu terbilang banyak. Sampai ribuan.

"Kemudian ada yang ngaku fans saya bernama Edwin dari Sleman Jogja. Ia mengikuti akun saya. Katanya saya lucu dan menginpiriasi dari kata-kata yang sering saya unggah di media sosial atau di komunitas itu," jelasanya saat ditemui di kios pijat kesehatan di Pasar Brayung Kecamatan Mejobo pada Jumat (4/1/2018).

Baru kemudian, ia mengaku ditawari seseorang pemuda untuk dibantu perekonomian. Yakni dengan memviralkan dia sebagai calon presiden guyonan.

Capres guyonan Nurhadi memijat pasiennya saat ditemui di kios pijat kesehatan di Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jumat (4/1/2019). (murianews.com/Dian Utoro Aji)
Capres guyonan Nurhadi memijat pasiennya saat ditemui di kios pijat kesehatan di Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jumat (4/1/2019). (murianews.com/Dian Utoro Aji)
"Motivasinya kita sema tahu lah. Dua kubu capres dan cawapres ini kan sedang saling serang. Kami kesel. Kesel melihatnya. Kemudian mas Edwin punya gagasan seperti itu. Asal tidak ada melanggar agama atau negara saya perbolehkan," ungkapnya.

Meskipun saat ini, Nurhadi viral di media sosial ia tidak lantas melupakan sebagai tukang pijat kesehatan. Ia tetap menjadi tukang pijat kesehatan. Ia mengaku sudah bekerja menjadi tukang pijat kesehatan selama 15 tahun. Kini ia memiliki kios pijat yang terletak di Pasar Brayung Kecamatan Mejobo. Kiosnya itu buka setiap hari.

"Dulunya sebelum menjadi tukang pijat kesehatan ya kerja macam-macam. Mulai dari grafer kaca hingga seperti sekarang ini. Selain di kios ini, saya juga sering keliling. Apabila ada yang minta dipijat ya saya datang. Bahkan saya pernah mijet seluruh Indonesia. Karena teman saya banyak," jelasnya.

Untuk itu, capres Nurhadi ini berharap siapapun capres-cawapres yang nantinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia agar bekerja yang terbaik. Yakni amanah adil dan bijaksana.

"Bukan hanya seorang presiden saja. Melainkan bagi kita semua untuk menjadi terbaik. Semoga Indonesia menjadi terbaik siapapun presidennya," tandasnya.

Sebelumnya,pengguna media sosial dihebohkan dengan poster pasangan calon presiden dan wakil presiden Nurhadi-Aldo. Pasangan itu digadang-gadang menjadi alternatif capres dan cawapres. Hanya saja keduanya merupakan pasangan capres dan cawapres fiktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun