Mohon tunggu...
Akbar Zainudin
Akbar Zainudin Mohon Tunggu... Human Resources - Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memaksimalkan Bahasa Tubuh pada Saat Mengajar

30 Agustus 2021   19:01 Diperbarui: 6 September 2021   03:16 3334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasu guru mengajar | Sumber: pexels

Ekspresi wajah adalah cara kita menyampaikan sesuatu lewat wajah yang kita miliki. Suasana senang, bahagia, marah, atau sedih harus ditekankan lewat wajah. Jangan sampai raut wajah ini tidak konsisten dengan apa yang kita bicarakan. 

Jika kita sedang membicarakan tema-tema motivasi misalnya, maka wajah yang perlu kita tampilkan adalah wajah optimis yang memancar secara kuat dari wajah kita. 

Jangan sampai kita sedang mempresentasikan materi yang berisi kesedihan, tetapi raut muka kita menunjukkan keriangan. Karena konsistensi antara apa yang kita ucapkan dengan apa yang kita pancarkan di wajah kita itu sangat penting.

Ilustrasu guru mengajar | Sumber: pexels
Ilustrasu guru mengajar | Sumber: pexels

Pada saat mengajar, ekspresi wajah kita mesti menunjukkan ekspresi terbuka, hangat, dan menerima kehadiran peserta didik dengan segala semangat yang ada. 

Ekspresi kegembiraan semacam ini akan menular kepada audien baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Bagaimana mungkin mengharapkan mereka menerima kita dengan baik, jika wajah kita menunjukkan rasa tidak bersahabat atau tidak senang.

Untuk memulai ekspresi dengan baik, tersenyumlah secara alami dan jangan dibuat-buat. Senyum yang tulus akan membawa aura kebaikan kepada seluruh kelas. 

Energi yang dikeluarkan oleh senyuman tidak hanya muncul untuk ketenangan dan kebaikan kita, tetapi senyum yang kita pancarkan akan menimbulkan penerimaan peserta didik yang lebih mudah.

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya microphone yang tidak menyala, atau laptop yang belum bisa menampilkan slide presentasi, seorang guru presenter tidak boleh menunjukkan wajah yang bingung atau gugup. 

Apapun kesalahan yang terjadi, orang harus berusaha tenang, menguasai keadaan, membuat penyelesaian terhadap masalah yang terjadi, dan melanjutkan mengajar seakan-akan tidak terjadi apa-apa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun