Pendahuluan
Memiliki jiwa kepemimpinan, disiplin dan manajemen waktu merupakan suatu hal yang harus dimiliki seorang manusia. Dalam melakukan sebuah kegiatan maupun aktivitas sehari-hari, diperlukan tiga hal tersebut baik bagi seorang individu biasa maupun seorang profesional. Kepemimpinan memiliki kaitan erat agar sebuah proses dapat berjalan lancar berdasarkan manajemen waktu yang sudah ditentukan. Sifat disiplin untuk tetap pada rencana adalah point penting lainnya agar proses tersebut berjalan dengan lancar.
Seseorang yang memiliki sifat kepemimpinan akan mampu untuk mengatur dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan kemampuan tersebut, maka akan muncul rasa disiplin yang efeknya adalah mampu untuk mengikuti manajemen waktu yang telah ditetapkan. Manajemen waktu tidak akan berjalan lancar apabila tidak terdapat kedisiplinan dan kepemimpinan dalam mengatur diri sendiri di dalamnya.
Penjelasan di atas merupakan garis besar dari seberapa terkaitnya tiga hal tersebut. Perlu ada pemahaman dan itulah alasan artikel berikut ini ditulis. Terdapat urgensi dari berapa pentingnya memiliki kepemimpinan, disiplin maupun manajemen waktu.
Dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan kemampuan untuk memimpin diri sendiri maupun orang lain, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dan untuk mempertahankan proses tersebut, perlu yang namanya rasa disiplin agar dapat mempertahankan fokus dan tidak beralih melakukan hal-hal lain yang tidak produktif. Oleh karena itu, agar kedisiplinan dapat berjalan pada jalurnya, butuh yang namanya manajemen waktu agar tidak ada hari yang terbuang percuma. Melalui alur tersebut, sebuah kegiatan atau aktivitas akan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Dari segi kehidupan profesional, diperlukan tiga point ini agar seorang pemimpin dapat menjalankan kepemimpinan yang efektif. Proyek yang dilakukan mampu berjalan lancar dan dapat membantu untuk meraih keberhasilan.
Kepemimpinan
Kepemimpinan secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan orang lain menuju tujuan yang diinginkan. Namun dalam praktiknya, kepemimpinan mencakup berbagai aspek, seperti kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi, memandu, dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Pemimpin yang efektif dapat memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi yang ada. Beberapa karakteristik umum dari seorang pemimpin yang efektif meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, memiliki visi dan strategi yang jelas, membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks, dan memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan yang sama. Selain itu, seorang pemimpin yang efektif juga harus memiliki integritas, kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan, serta fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dan tantangan.
Di dalam organisasi dan lingkungan kerja, kepemimpinan memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan dan menghasilkan hasil yang baik. Seorang pemimpin yang efektif akan mampu untuk memotivasi, mengarahkan, dan memandu timnya dalam mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya, seorang pemimpin yang tidak efektif dapat memperlambat kemajuan organisasi dan menghasilkan hasil yang buruk. Oleh karena itu, pengembangan kemampuan kepemimpinan sangat penting bagi individu yang ingin mencapai keberhasilan dalam karir dan memimpin orang lain menuju tujuan yang diinginkan.
Karakteristik yang dimiliki seorang pemimpin dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan konteks yang digunakan. Namun, ada beberapa karakteristik yang dapat dianggap sebagai ciri-ciri seorang pemimpin yang efektif, yaitu:
Mampu berkomunikasi dengan baik
Seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami kebutuhan dan harapan anggota tim. Sebuah keharusan untuk dapat mendengarkan dengan baik dan memberikan arahan dan umpan balik yang jelas dan terbuka.
Memiliki visi yang jelas
Seorang pemimpin harus memiliki visi dan tujuan yang jelas dan mampu menginspirasi anggota tim untuk mencapai tujuan tersebut. Diperlukan kemampuan untuk membuat rencana dan strategi yang jelas agar tujuan itu dapat tercapai.
Memotivasi dan menginspirasi
Seorang pemimpin semestinya memiliki kemampuan untuk memotivasi serta menginspirasi anggota timnya. Dengan mengenali kekuatan dan kelemahan individu dalam tim, seorang pemimpin dapat memberikan dorongan yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
Memiliki integritas
Seorang pemimpin yang efektif wajib memiliki integritas dan etika yang baik dalam melakukan pekerjaannya. Tindakannya haruslah konsisten dan jelas dengan nilai-nilainya.
Peter Ferdinand Drucker (1909-2005) merupakan seorang ahli manajemen terkemuka serta telah memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan teori dan praktik manajemen. Beliau mengemukakan bahwa seorang pemimpin yang efektif harus memiliki fokus utama yang jelas, menggali setiap potensi yang ada, memiliki prioritas serta mampu memberikan arahan yang jelas serta konsisten terhadap anggota timnya.
Terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang berbeda dan setiap gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda serta cocok digunakan pada situasi tertentu. Pada kondisi tertentu, bisa saja dibutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda atau lainnya, bergantung pada keputusan dari pemimpin itu sendiri. Beberapa gaya kepemimpinan, yaitu:
Kepemimpinan otoriter (autokratis)
Pemimpin otoriter mengambil semua keputusan dan memberikan arahan tanpa melibatkan anggota tim. Pemimpin ini umumnya cocok digunakan pada situasi darurat, ketika waktu terbatas atau ketika anggota tim kurang berpengalaman.
Kepemimpinan partisipatif (demokratis)
Pemimpin partisipatif mengajak anggota tim untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan memberikan masukan. Pemimpin ini umumnya cocok digunakan pada situasi di mana anggota tim memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup serta ketika keterlibatan dan pengambilan keputusan bersama dapat meningkatkan kinerja tim.
Kepemimpinan delegatif (laissez-faire)
Pemimpin delegatif memberikan kebebasan kepada anggota tim untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan tugas tanpa intervensi langsung dari pemimpin. Gaya kepemimpinan ini umumnya cocok digunakan pada situasi di mana anggota tim memiliki tingkat keterampilan dan motivasi yang tinggi serta ketika pemimpin memiliki kepercayaan penuh pada anggota tim.
Kepemimpinan transformasional
Pemimpin transformasional menginspirasi dan memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin ini umumnya cocok digunakan pada situasi di mana organisasi membutuhkan perubahan besar dan pengembangan jangka panjang.
Pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat sangat bergantung pada situasi dan karakteristik anggota tim serta tujuan organisasi. Kepemimpinan yang efektif bukanlah hanya tentang mengadopsi satu gaya kepemimpinan tertentu, tetapi juga tentang kemampuan untuk mengadaptasi gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dan karakteristik anggota tim. Seorang pemimpin yang efektif harus dapat mengevaluasi situasi dan menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan, manajemen waktu, dan kedisiplinan adalah tiga konsep yang saling terkait dalam konteks keberhasilan dalam berbagai bidang. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya mampu memotivasi dan mengarahkan anggota tim, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola waktu dan menjaga kedisiplinan dalam tim.
Manajemen waktu merupakan kemampuan untuk memanfaatkan waktu secara tepat dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin yang efektif harus dapat memanajemen waktu mereka sendiri dengan baik dan membantu anggota tim untuk melakukannya juga. Dengan mengatur waktu dengan baik, pemimpin dapat memberikan jangka waktu yang realistis untuk menyelesaikan tugas dan menghindari penundaan yang dapat mempengaruhi produktivitas.
Selain manajemen waktu, kedisiplinan juga sangat penting dalam mencapai tujuan secara efektif. Seorang pemimpin harus memastikan bahwa tim mereka disiplin dalam melaksanakan tugas dan mematuhi prosedur yang telah ditetapkan. Ini membutuhkan ketegasan dalam menegakkan aturan dan memotivasi anggota tim untuk menghormatinya. Pemimpin yang memiliki kedisiplinan yang baik juga dapat menginspirasi anggota tim mereka untuk melakukannya dengan mempertahankan standar tinggi dalam pekerjaan mereka.
Dalam hal ini, kepemimpinan yang efektif dapat membantu memastikan manajemen waktu yang baik dan kedisiplinan yang konsisten di seluruh tim. Dengan cara ini, pemimpin dapat membantu tim mereka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Â
Disiplin
Disiplin dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan bertindak sesuai dengan aturan, norma, atau standar yang telah ditetapkan. Disiplin merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam hal karir, pendidikan, dan kehidupan pribadi.
Covey (1989) dalam bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People" mengemukakan ada tujuh kebiasaan yang harus dimiliki untuk menjadi seseorang yang sangat efektif. Dan di dalamnya terdapat beberapa habits yang memerlukan kedisiplinan agar terjalin dengan sempurna di dalamnya, salah satunya yaitu ‘Put First Things First’. Dimana agar habit ini dapat berjalan lancar, perlu rasa disiplin dalam mengelola waktu dan menempatkan prioritas sebagai hal paling penting dan mendesak.
Selain itu, Drucker (1967) dalam bukunya "The Effective Executive" menyatakan bahwa disiplin adalah salah satu karakteristik penting dari seorang eksekutif yang efektif. Menurut Drucker, disiplin meliputi kemampuan untuk mengendalikan waktu, mengelola tugas-tugas dengan baik, dan mengambil keputusan yang tepat. Hal ini memungkinkan seorang eksekutif untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.
Drucker menggambarkan bahwa kedisiplinan adalah kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, mengelola waktu dengan baik, dan memprioritaskan tugas-tugas yang paling penting. Kedisiplinan juga mencakup kemampuan untuk mematuhi aturan dan prosedur yang telah ditetapkan, serta untuk memenuhi komitmen yang telah diambil.
Menurut Drucker, kedisiplinan merupakan faktor kunci dalam mencapai produktivitas yang tinggi. Seorang eksekutif yang disiplin akan mampu memanfaatkan waktu dan sumber daya yang dimilikinya dengan efektif, sehingga dapat mencapai hasil yang optimal dalam pekerjaannya. Selain itu, kedisiplinan juga membantu mencegah terjadinya pemborosan waktu dan sumber daya yang dapat merugikan perusahaan.
Untuk menjadi disiplin, Drucker menyarankan agar seorang eksekutif harus memiliki tujuan yang jelas dan spesifik, serta membuat jadwal kerja yang teratur dan realistis. Hal ini akan membantu menghindari penundaan dan kebingungan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Selain itu, Drucker juga menekankan pentingnya untuk fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan memprioritaskan waktu untuk menyelesaikannya. Dengan cara ini, seorang eksekutif akan dapat mencapai hasil yang optimal dalam pekerjaannya.
Kedisiplinan juga membutuhkan kemauan yang kuat dan kemampuan untuk mengatasi godaan-godaan yang dapat mengganggu fokus dan konsentrasi. Seorang eksekutif yang disiplin harus dapat mengatasi godaan-godaan seperti memeriksa email secara terus-menerus atau membiarkan diri teralihkan oleh hal-hal yang tidak penting.
Disiplin sangat penting dalam mencapai tujuan karena dapat membantu seseorang untuk mengendalikan diri sendiri dan bertindak sesuai dengan aturan, norma, atau standar yang telah ditetapkan. Dalam konteks mencapai tujuan, disiplin berfungsi sebagai pengontrol diri yang memastikan bahwa seseorang tetap fokus pada tujuannya dan melakukan tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Tanpa kedisiplinan, seseorang mungkin akan mudah tergoda untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, seseorang yang ingin menyelesaikan tugas akademik mungkin akan tergoda untuk menghabiskan waktu dengan aktivitas yang tidak produktif seperti menonton televisi atau bersosialisasi dengan teman-teman. Tanpa disiplin, seseorang mungkin akan cenderung untuk mengikuti keinginan sesaat yang menyimpang dari tujuan utama.
Dengan adanya disiplin, seseorang dapat mengendalikan diri sendiri dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan. Seseorang yang disiplin akan cenderung untuk membuat jadwal yang teratur, menghindari aktivitas yang tidak produktif, dan fokus pada tugas-tugas yang penting untuk mencapai tujuan. Dalam jangka panjang, disiplin dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan dengan lebih cepat dan efektif.
Dalam konteks organisasi, disiplin juga sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Karyawan yang disiplin akan cenderung untuk mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh organisasi, bekerja dengan produktifitas yang tinggi, dan fokus pada tujuan organisasi. Dalam jangka panjang, disiplin dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Menyusun sebuah jadwal yang teratur dan mematuhinya adalah langkah pertama dalam membangun sebuah kedisiplinan di dalam diri sendiri. Aktivitas yang tidak diperlukan akan dapat dihindari apabila mampu untuk mengikuti jadwal tersebut. Kemudian, memprioritaskan hal yang paling penting akan membantu untuk menghindari terjebak dalam hal-hal yang kurang penting. Dengan demikian, tugas yang benar-benar penting dapat selesai terlebih dahulu. Setelah itu, bagi beberapa orang sebuah pengingat seperti alarm akan diperlukan agar dapat tetap fokus dan ingat pada jadwal yang telah disusun sebelumnya.
Setelah jadwal terbentuk dan mengikuti susunannya tanpa melewatkan sedikit pun, langkah pertama meraih kedisiplinan sudah ditapaki. Jadwal yang disusun dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan urgensinya masing-masing. Dengan menentukan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu dan mengikuti jadwal tersebut, seseorang dapat menghindari aktivitas yang tidak perlu dan terhindar dari gangguan lain yang dapat mengganggu produktivitas.
Selain itu, memotivasi diri sendiri juga merupakan kunci dalam meningkatkan kedisiplinan. Dengan mengidentifikasi tujuan dan memotivasi diri sendiri untuk mencapainya, seseorang akan lebih fokus dan bersemangat dalam mencapai tujuannya. Membuat daftar tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta mengevaluasi kemajuan secara teratur juga dapat membantu meningkatkan kedisiplinan.
Membangun kebiasaan yang baik juga merupakan bagian penting dari meningkatkan kedisiplinan. Misalnya, jika seseorang ingin meningkatkan kedisiplinan dalam hal menjaga kesehatan, maka ia dapat mulai dengan membuat jadwal rutin untuk berolahraga dan makan makanan yang sehat. Dengan mengulang-ulang kebiasaan yang baik tersebut, maka kedisiplinan akan semakin terasah dan menjadi kebiasaan yang alami bagi seseorang.
Â
Manajemen Waktu
Manajemen waktu adalah suatu proses untuk mengatur, mengalokasikan, dan memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Manajemen waktu dapat membantu seseorang atau organisasi untuk menghindari penggunaan waktu yang sia-sia atau terbuang percuma. Tujuan dari manajemen waktu adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan waktu yang tersedia. Manajemen waktu melibatkan perencanaan, pengaturan, dan pengawasan waktu, serta mengidentifikasi prioritas dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam dunia bisnis, manajemen waktu juga dikenal sebagai time management atau pengaturan waktu.
Manajemen waktu sangat penting dalam mencapai tujuan karena waktu merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan terbatas. Oleh karena itu, efektivitas dalam mengelola waktu menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan manajemen waktu yang baik, seseorang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bekerja, sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kemudian, kembali lagi pada pernyataan Stephen Covey dalam bukunya sebelumnya yaitu The 7 Habits of Highly Effective People, ia menyatakan satu kalimat quote berikut ini:
"The key is not to prioritize what's on your schedule, but to schedule your priorities." -Stephen Covey
Dalam kalimat tersebut, Covey menekankan pentingnya menetapkan prioritas terlebih dahulu sebelum menjadwalkan kegiatan atau tugas. Dengan menetapkan prioritas yang tepat, seseorang dapat memastikan bahwa waktu yang tersedia digunakan untuk mencapai tujuan yang lebih penting dan signifikan.
Pentingnya manajemen waktu dalam mencapai tujuan sangatlah besar. Dengan manajemen waktu yang baik, seseorang dapat mengatur waktu dengan efektif dan efisien, sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan. Manajemen waktu yang baik juga dapat membantu seseorang untuk menghindari stres, kelelahan, dan kebosanan akibat tugas yang menumpuk.
Selain itu, manajemen waktu yang baik juga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dengan mengatur waktu dengan baik, seseorang dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas lebih cepat dan lebih efektif, sehingga waktu yang tersisa dapat digunakan untuk hal-hal lain yang lebih penting.
Dalam kesimpulan, manajemen waktu adalah suatu kemampuan yang sangat penting dalam mencapai tujuan. Dengan manajemen waktu yang baik, seseorang dapat mengatur waktu dengan efektif dan efisien, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, dan menghindari stres, kelelahan, dan kebosanan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengembangkan kemampuan manajemen waktu yang baik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Kepemimpinan, disiplin, dan manajemen waktu adalah tiga hal yang saling terkait dan berpengaruh dalam mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki disiplin yang kuat dan mampu mengelola waktu dengan baik. Sebaliknya, kedisiplinan yang kuat dan manajemen waktu yang efektif juga dapat membantu meningkatkan kemampuan kepemimpinan.
Pemimpin yang efektif harus memiliki disiplin yang kuat dalam menjalankan tugas-tugas mereka dan memastikan bahwa mereka memberikan contoh yang baik untuk para anggota tim mereka. Disiplin juga penting dalam membangun budaya kerja yang positif dan menginspirasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan mencapai tujuan bersama. Tanpa disiplin, sebuah organisasi atau tim dapat mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara itu, manajemen waktu juga sangat penting dalam kepemimpinan yang efektif. Seorang pemimpin yang baik harus mampu mengelola waktu mereka dengan baik agar dapat memprioritaskan tugas-tugas yang paling penting dan mendistribusikan waktu mereka secara efektif antara berbagai tugas dan proyek. Manajemen waktu yang baik juga dapat membantu meminimalkan tekanan dan stres yang terkait dengan tugas-tugas yang berat, sehingga seorang pemimpin dapat tetap fokus pada tujuan jangka panjang mereka.
Di sisi lain, disiplin dan manajemen waktu juga berhubungan erat. Kedisiplinan dapat membantu seseorang dalam memprioritaskan tugas-tugas mereka, menghindari prokrastinasi, dan menjaga fokus pada tujuan mereka. Sementara itu, manajemen waktu yang efektif juga membutuhkan disiplin yang kuat dalam mengelola waktu dengan baik dan menghindari penggunaan waktu yang tidak efektif. Dengan kata lain, kedisiplinan dan manajemen waktu saling mendukung dalam mencapai tujuan secara efektif.
Dalam kesimpulannya, kepemimpinan, disiplin, dan manajemen waktu adalah tiga elemen penting yang saling terkait dalam mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki disiplin yang kuat dan mampu mengelola waktu dengan baik agar dapat memberikan contoh yang baik bagi anggota tim mereka. Di sisi lain, kedisiplinan dan manajemen waktu yang baik juga dapat membantu meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan membawa organisasi atau tim menuju kesuksesan.
Sebuah studi kasus yang menunjukkan keberhasilan dalam menggabungkan kepemimpinan, disiplin, dan manajemen waktu adalah kisah tentang Jack Ma, pendiri Alibaba Group. Jack Ma merupakan seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang inspiratif dan visioner, yang terbukti berhasil memimpin Alibaba Group menjadi perusahaan e-commerce terbesar di dunia.
Namun, tidak hanya memiliki gaya kepemimpinan yang kuat, Jack Ma juga sangat disiplin dalam menjalankan tugas-tugasnya. Ia memiliki kebiasaan untuk bangun pukul 6 pagi setiap harinya dan memulai hari dengan berolahraga, membaca, dan menulis. Selain itu, ia juga sangat memperhatikan manajemen waktu, dan sering kali menekankan pentingnya waktu dalam setiap tindakan yang dilakukan.
Keberhasilan Alibaba Group tidak hanya didorong oleh kepiawaiannya dalam memimpin perusahaan, tetapi juga karena kemampuannya dalam mengatur waktu dan disiplin dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam satu wawancara, Jack Ma mengatakan, "Saya tidak suka membuang-buang waktu. Saya selalu mencoba untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dan selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas tepat waktu."
Dari studi kasus ini, dapat dilihat bahwa keberhasilan dalam bisnis tidak hanya ditentukan oleh kepemimpinan yang kuat, tetapi juga oleh disiplin dan manajemen waktu yang baik. Seorang pemimpin yang mampu menggabungkan ketiganya dengan baik dapat mencapai kesuksesan dalam bisnis maupun kehidupan pribadi.
Sumber:
https://visecoach.com/articles/read/pemimpin-yang-efektif-apa-saja-ciri-cirinya
https://insight.wellcode.io/pemimpin-yang-efektif-effective-executive-by-peter-drucker
https://asana.com/id/resources/leadership-styles
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/viewFile/830/464
Clark, Duncan. 2016. Alibaba: The House that Jack Ma Built. HarperCollins Publishers
Drucker, P.F. (1993). The Effective Executive: The Definitive Guide to Getting the Right Things Done. HarperCollins
Covey, S. R. (1989). The 7 Habits of Highly Effective People: Powerful Lessons in Personal Change. Simon & Schuster.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H