Mohon tunggu...
Cak Akbar
Cak Akbar Mohon Tunggu... Konsultan - menebar manfaat di era digital

قال ابن المبارك : لا يزال المرء عالما ما طلب العلم فإذا ظن أنه قد علم فقد جهل Berkatalah Ibnu Al-Mubaroq Seseorang akan selalu dikatakan berilmu tatkala dia selalu mencari ilmu, (maka) ketika dia telah menyatakan bahwa dirinya berilmu saat itulah dia (sebenarnya) bodoh

Selanjutnya

Tutup

Money

Nabi Yusuf sang Ekonom

13 Februari 2020   09:28 Diperbarui: 7 November 2024   16:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Disclaimer, dalam model memang saya tidak memasukan variabel bunga (interest) karena tanpa variabel tersebut model Fisher juga sudah bisa dibangun.

Nabi Yusuf sang Ekonom

Setelah kita berpetualang dipemikiran para ekonom barat masa kontemporer kita kembali masa ke ribuan tahun silam saat Nabi Allah Yusuf tengah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi saat masa Raja Qitfir (atau Tutankhamen) di Mesir. Semua itu bermula saat Yusuf diminta untuk menafsirkan salah satu mimpi raja,

Dan raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi. (QS Yusuf ayat 43)

Bak bertemu Sapi emas, para penakwil mimpi kerjaan sama bingung menafsirkan mimpi sang Raja. Melalui rekan lamanya yusuf sewaktu di penjara menawarkan kemampuan Yusuf dalam menafsirkan mimpi Raja. Setelah itu Yusuf berkata,

Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur)." (QS. Yusuf ayat 47-49)

Tidak sampai disitu, dalam Yusuf mengejawantahkan tafsir mimpinya tersebut, yusuf meminta untuk dijadikan bendahara kerajaan

Dia (Yusuf) berkata, "Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan." (QS Yusuf ayat 55)

Singkat cerita betul saja, dengan wahyu dari Allah strategi ekonomi yang dicanangkan yusuf berhasil membawa Mesir selamat dari masa depresi ekonomi. Terlepas dari teroi ekonomi yang ditawarkan Keynes dan Fisher, yusuf sudah menerapkan pentingnya intervensi pemerintah disaat pasar mengalami kegagalan (market failure) serta konsep Intertemporal choice nya Fisher dengan membagi pendapatan yang didapat Mesir saat itu, untuk disimpan (tabung) agar bisa menjadi modal konsumsi di masa yang akan datang ketika pendapatan pada masa itu, nyaris sama dengan 0.

Bagaimana itu semua bisa?

Tak lain dan tak bukan ialah lantaran bukti kebesarn Allah sang Khalik. Bahwa seangkuh-angkuhnya manusia yang mendewakan kepintaran tetap lebih dahsyat dan hebat ilmunya Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun