Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SPP Belum Dibayar, Kok Siswa yang Dipermalukan

14 Januari 2025   15:23 Diperbarui: 15 Januari 2025   09:38 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi. SPP belum dibayar, kok siswa yang harus menanggung perlakuan diskriminasi dari sekolah. (sumber: shironosov via kompas.com) 

Memilih sekolah untuk anak adalah keputusan penting yang harus dipertimbangkan secara matang oleh orangtua. Selain aspek akademik dan kemampuan kognitif anak maka kemampuan finansial juga menjadi faktor yang tidak boleh diabaikan. 

Beban biaya pendidikan masih menjadi salah satu alasan utama orangtua dalam memutuskan anak mereka masuk sekolah swasta atau ke negeri.

Orangtua sebaiknya melakukan perencanaan keuangan sejak dini yang diantaranya dengan menabung untuk persiapan biaya pendidikan anak. 

Jika menghadapi kendala keuangan orangtua sebaiknya transparan kepada pihak sekolah. Karena komunikasi terbuka antara orangtua dan sekolah dapat mengurangi potensi konflik.

Selain itu, sekolah juga perlu menunjukkan fleksibilitas dalam menghadapi situasi seperti ini dengan memberikan opsi pembayaran bertahap, subsidi, maupun beasiswa.

Perencanaan ini penting agar anak tidak menjadi korban dalam situasi ekonomi yang sulit dewasa ini.

Pentingnya pemulihan trauma diskriminasi

Kasus siswa yang dipermalukan di depan teman-temannya berpotensi meninggalkan luka psikologis yang harus diwaspadai. Trauma seperti ini jika tidak ditangani maka dapat berdampak pada kepercayaan diri, motivasi belajar, dan hubungan sosial siswa. 

Dari jurnal Unnes melaporkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa korban bullying memiliki risiko lebih besar mengalami gejala depresi dan kecemasan.

Untuk membantu siswa pulih maka pendampingan psikologis menjadi langkah penting. KPAI sebaiknya menyediakan konselor yang terlatih untuk mendampingi siswa yang mengalami tekanan emosional. 

Pendekatan pendampingan ini tidak hanya membantu siswa mengatasi trauma tetapi juga supaya siswa bisa membangun kembali kepercayaan dirinya. 

Orangtua juga berperan besar dalam proses pemulihan anak. Dengan memberikan dukungan emosional yang konsisten maka diharapkan anak akan merasa lebih aman dan diterima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun