Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Makan Bergizi Gratis untuk Siswa, Gurunya Makan Apa?

12 Januari 2025   10:22 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:19 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Sebagai kelompok yang seringkali bekerja tanpa pamrih maka dukungan pemerintah akan memberikan motivasi tambahan untuk terus berkarya di tengah keterbatasan yang ada.

Guru sebagai garda depan pendidikan memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan kecerdasan siswa. Tetapi di balik layar, tidak sedikit dari mereka khususnya guru honorer yang harus bertahan dengan gaji yang sangat terbatas.

Fakta ini menimbulkan keprihatinan tersendiri. Dengan penghasilan yang minim tentu banyak guru harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari termasuk urusan makan atau mencukupi asupan gizi.

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu sosok kunci keberhasilan siswa. Namun, bagaimana mereka bisa optimal menjalankan tugasnya jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi dengan baik?

Ilustrasi. (KOMPAS/SUPRIYANTO)
Ilustrasi. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Sayangnya ketika murid-murid menikmati MBG maka ada saja kasus dimana guru harus mencari solusi instan untuk memenuhi kebutuhan makan siang mereka.

Ada berita yang sempat viral dimana sekolah meminta iuran tambahan kepada orangtua siswa untuk biaya makan siang guru. Praktik ini tentu menimbulkan polemik bahkan menuai protes keras dari para orangtua yang merasa keberatan dengan biaya tambahan tersebut.

Praktik tersebut menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat. Banyak yang merasa bahwa pendidikan seharusnya bebas dari pungutan liar apalagi jika itu membebani orangtua siswa yang sudah berjuang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Tindakan seperti ini meskipun mungkin dilakukan dengan niat baik jelas masih sulit untuk bisa dibenarkan. Lingkungan pendidikan seharusnya menjadi ruang yang bebas dari beban biaya tambahan yang tidak wajar. 

Kendati demikian, solusi bukan berarti tidak ada. Salah satu langkah yang bisa dipertimbangkan adalah memperluas cakupan MBG hingga mencakup para guru. 

Jika memungkinkan, porsi makanan bergizi yang disediakan dapat dilebihkan untuk para pendidik terutama yang berstatus honorer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun