Jangan sampai MBG hanya menjadi proyek sementara yang berujung pada kekecewaan banyak pihak. Jika masyarakat merasa program ini tidak berkualitas maka dikhawatirkan MBG justru akan dihindari oleh siswa dan menjadi bahan cibiran alih-alih solusi bagi masalah gizi.
Edukasi kepada siswa, orangtua, dan pihak eksternal juga sangat penting. Pemerintah harus menjelaskan bahwa MBG tidak hanya bertujuan mengenyangkan tetapi juga mengajarkan pola makan sehat.Â
Dalam hal ini, literasi gizi menjadi elemen kunci yang sebaiknya disisipkan dalam program MBG. Literasi gizi perlu agar masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga asupan nutrisi dalam kehidupan sehari-hari.Â
Tentu perbaikan dalam pelaksanaan juga tidak boleh diabaikan. Pemerintah harus memastikan bahwa makanan yang diberikan berkualitas, higienis, dan sesuai dengan kebutuhan gizi siswa.Â
Pengawasan yang ketat perlu dilakukan terutama di daerah-daerah yang menjadi pilot project. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap program ini bisa tumbuh dan manfaatnya pun akan dirasakan secara maksimal.
Kritik dan masukan dari masyarakat seharusnya dilihat sebagai bahan evaluasi yang konstruktif. Harapan besar melekat pada Program Makan Bergizi Gratis ini sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia.Â
Dengan komitmen, transparansi, dan edukasi yang baik mudah-mudahan MBG bisa menjadi kebanggaan bersama. Bukan sekadar proyek pemerintah yang berlalu tanpa meninggalkan jejak berarti.
Koordinasi antar instansi di tingkat lokal juga masih perlu dioptimalkan agar program ini bisa merata dan tepat sasaran.
Oleh karena itu, evaluasi berkala dan keterlibatan masyarakat dinilai sangat penting untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan program ini.
Semoga ini bermanfaat..
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==