Misalnya dengan evaluasi berbasis proyek, portofolio, dan refleksi belajar dapat menjadi alternatif yang lebih humanis. Dengan cara ini, siswa didorong untuk berpikir kritis dan kreatif sekaligus menjaga integritas.Â
Materi pelajaran selama ini harus semuanya dipahami ---atau biasanya dihafal--- padahal itu semua hanya fokus pada pengetahuan bukan penerapan dalam kehidupan.
Kemampuan guru juga perlu ditingkatkan. Guru harus memiliki keterampilan untuk menilai siswa secara holistik dan bukan hanya berdasarkan hasil ujian tertulis.
Transformasi ini tentu tidak mudah. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak. Namun, kelak hasilnya akan sepadan dengan usaha yang dilakukan.
Pendidikan bukanlah tentang mencetak siswa dengan nilai sempurna. Pendidikan adalah tentang membentuk manusia yang bermartabat, berintegritas dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Semoga revolusi sistem penilaian pendidikan segera terwujud. Agar kita bersama menciptakan generasi yang jujur dan berkarakter. Aamiin yaa robbal'alamiin..
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H