Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Hijau bagi (Calon) Generasi Green Jobs

18 Januari 2025   07:54 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:54 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan ini juga membawa aspek spiritual dimana siswa diajarkan untuk lebih dekat dengan alam dan menyadari peran manusia sebagai khalifah di muka bumi. Karena tanggung jawab menjaga bumi bukan hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak sebagai generasi penerus.

Keterlibatan orangtua dalam P5 menuju kemandirian pangan. (Foto: Akbar Pitopang)
Keterlibatan orangtua dalam P5 menuju kemandirian pangan. (Foto: Akbar Pitopang)

Bagi sekolah yang ingin menjadikan program ini lebih dari sekadar gaya-gayaan maka perlu ada langkah strategis yang harus diambil. Misalnya, menjalin kerjasama dengan komunitas atau pemilik usaha terkait. Dan siswa bisa belajar langsung dari praktisi yang berpengalaman. 

Keberlanjutan memang bukan perkara mudah tapi bukan berarti tidak mungkin. Dengan pengelolaan yang tepat semestinya kegiatan ini bisa membangun kebiasaan positif yang membekas di hati siswa hingga mereka akan membawa semangat ini kemanapun mereka pergi.

Sekarang sudah masanya untuk mengajarkan gaya hidup berkelanjutan kepada generasi muda karena bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan. 

Sebab dunia membutuhkan anak-anak muda yang tidak hanya jago joget-joget TikTok tetapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Berjualan hasil panen sayuran yang ditanam oleh siswa. (Foto koleksi Akbar Pitopang)
Berjualan hasil panen sayuran yang ditanam oleh siswa. (Foto koleksi Akbar Pitopang)

Semoga kedepannya kegiatan menanam sayuran di sekolah bukan lagi sekadar P5. Agar menjadi simbol perubahan yang dimulai dari akar. 

Dari tanah yang sama, tunas kecil tumbuh menjadi harapan besar untuk generasi penerus bangsa. Kita menanam harapan melalui setiap tunas yang tumbuh. 

Layaknya harapan untuk Indonesia yang mandiri berdikari, konsisten hijau, dan komitmen berkelanjutan.

Semoga ini bermanfaat..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun