Dengan tagline "Opini Bermakna," Kompasiana mengingatkan kita bahwa setiap pendapat yang dibagikan di sini memiliki nilai dan dapat memberi dampak.
Apa yang kita tulis mencerminkan siapa kita ---apa yang kita percayai, dan bagaimana kita melihat dunia.Â
Di sinilah kita terus bertumbuh, baik sebagai Kompasianer maupun individu yang peduli terhadap lingkungan sosial dan masyarakat.
Dan akhirnya, 16 tahun Kompasiana telah menjadi lebih dari sekadar platform blogging biasa, melainkan benar-benar menjadi "beyond blogging".Â
Jejak digital yang kita tinggalkan menjadi warisan literasi yang akan abadi. Di sini, kita bisa menulis untuk masa depan, untuk generasi yang mungkin belum kita temui, tetapi akan membaca apa yang kita tinggalkan.Â
Terima kasih, selamat ultah Kompasiana, telah menjadi rumah bagi pikiran dan hati kami.
Kertas Papirus yang Datang dari Benua Australia
Kompasiana bukanlah sekadar tempat untuk menulis. Kita tidak hanya memposting artikel lalu berlalu begitu saja. Lebih dari itu, Kompasiana adalah ruang untuk kita membangun komunitas, menganyam jejaring, menemukan teman, sahabat, bahkan ada yang sudah dianggap seperti keluarga.Â
Persahabatan yang lahir diantara para Kompasianer seringkali melampaui batas-batas kata, dan lambat laun terasa begitu akrab, seolah kita telah lama mengenal satu sama lain.Â
Ini adalah sebuah rumah bersama. Dan rasa saling peduli tumbuh secara alami.
Selama lebih dari satu dekade, saya telah berkenalan dengan beberapa Kompasianer. Meskipun waktu berjalan begitu cepat, nama dan wajah mereka tetap lekat di ingatan saya. Ada ikatan emosional yang kuat, meski terkadang kami telah jarang berkomunikasi secara intens.Â