Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengelola Kolam di Sekolah dengan Tanggung Jawab

10 Oktober 2024   05:31 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:35 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, keberadaan kolam di taman sekolah selalu menjadi salah satu elemen favorit di banyak sekolah menambah sentuhan estetika. Di setiap sekolah sering kita temukan adanya kolam meski ukurannya kecil.

Pun di sekolah kami juga terdapat satu kolam yang berada di depan bangunan kelas yang juga menjadi spot menarik perhatian para siswa, terutama mereka yang duduk di kelas rendah seperti Kelas 1 dan Kelas 2.

Namun, pesona kolam ini datang dengan tantangannya tersendiri. Tak jarang, siswa yang masih berusia dini suka duduk-duduk di dekat kolam. 

Sayangnya, karena belum sepenuhnya paham akan risiko dan kurang hati-hati, menyebabkan dari mereka kadang-kadang ada yang terjatuh atau terpeleset ke dalam kolam. 

Seragam yang basah kuyup menjadi bukti bahwa meski kolam ini terlihat tenang, ia tetap menyimpan risiko bagi siswa fase A yang bermain di sekitarnya.

Fenomena ini sebetulnya cukup umum di banyak sekolah. Kolam memang menarik perhatian, namun keberadaannya harus diimbangi dengan pengawasan ekstra, terutama bagi anak-anak usia dini. 

Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah pemasangan pagar pembatas yang aman namun tetap estetik, sehingga siswa tidak bisa terlalu dekat dengan area berisiko. 

Karena sperti yang sudah saya lakukan, ternyata tidak mempan bila hanya memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menjaga jarak dan berhati-hati saat berada di sekitar kolam.

Jadi, meski kolam di sekolah memberikan nilai estetika, tetapi tetap penting untuk memahami dan mengelola risiko yang ada. Dengan begitu, kita tetap bisa menikmati manfaat dari adanya kolam tanpa harus khawatir akan keamanan siswa.

Siswa kadang suka jatuh ke kolam dan basah kuyup di sekolah. (foto Akbar Pitopang)
Siswa kadang suka jatuh ke kolam dan basah kuyup di sekolah. (foto Akbar Pitopang)

Kolam di Sekolah dan Resiko

Kejadian siswa fase A terjatuh ke kolam sekolah memang menimbulkan kerepotan tersendiri. Ketika seragam yang siswa kenakan basah kuyup, tentu saja hal ini membuat mereka tidak bisa melanjutkan proses belajar di kelas dengan nyaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun