Mereka akan menjadi garda terdepan dalam mengarahkan pengembangan AI ke jalan yang benar, memastikan bahwa teknologi ini tidak hanya bermanfaat bagi kemajuan peradaban, tetapi juga tidak disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Keterlibatan kampus dalam mengembangkan keahlian di bidang AI, keamanan siber, dan spesialis data, akan membantu menciptakan ekosistem teknologi yang lebih aman dan terkontrol.Â
Sehingga di masa depan, kita bisa optimis bahwa ancaman penyalahgunaan AI bisa diatasi dengan hadirnya para profesional yang siap menghadapi tantangan ini.
Generasi AI atau Green Jobs
Ketika kita melihat kemajuan di negara-negara lain yang berhasil menerapkan teknologi berbasis AI dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, rasanya seperti membuka jendela baru untuk masa depan.Â
Pertanian, yang dulunya dipandang monoton, kini justru menjadi sektor yang sangat menjanjikan berkat bantuan AI. Di beberapa negara maju, teknologi ini membantu meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, hingga memprediksi waktu panen yang tepat.Â
Sayangnya, di negeri kita yang subur ini, regenerasi petani justru terhambat karena generasi muda lebih tertarik pada pekerjaan kantoran.
Fakta bahwa anak muda di Indonesia semakin menjauh dari sektor pertanian sangatlah mengkhawatirkan. Namun, dengan bantuan teknologi dan AI, ada peluang besar untuk membalikkan situasi ini.Â
Teknologi AI mampu membuat pertanian lebih efisien, modern, dan bahkan menarik bagi generasi muda.Â
Mulai dari drone yang digunakan untuk memantau kesehatan tanaman, hingga aplikasi yang dapat mengatur irigasi secara otomatis. AI membuat pertanian lebih canggih dan bebas dari stigma kerja keras yang tak menghasilkan.
Proses menuju adopsi AI dalam pertanian tentunya membutuhkan waktu dan pembelajaran. Oleh karena itu, banyak kampus kini menyediakan jurusan-jurusan seperti Informatika dan Manajemen Sistem Informasi.