Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Relevansi Koran untuk Budaya Literasi di Sekolah

18 September 2024   09:31 Diperbarui: 19 September 2024   07:49 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD Negeri Joglo 76, Kadipiro, Solo, Jawa Tengah, membaca koran bersama dalam rangka ikut merayakan Hari Pers Nasional di halaman sekolah mereka, Selasa (9/2/2010). KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Bila perlu, sekolah bisa menambah mading agar lebih banyak halaman koran yang bisa terpajang. Dengan demikian, seluruh siswa dapat menikmati berbagai informasi tanpa harus berebut atau menunggu giliran untuk membaca koran.

Pentingnya mengalokasikan dana BOS untuk menambah mading atau fasilitas penunjang literasi seperti ini tentu sejalan dengan tujuan pendidikan. 

Pengembangan budaya literasi tidak hanya terbatas pada buku teks, tetapi juga melalui akses informasi dari media cetak seperti koran. 

Dalam konteks pendidikan, hal ini justru dapat memperkaya metode pengajaran yang lebih bervariasi dan dinamis yang sesuai dengan konsep pembelajaran terdiferensiasi ala Kurikulum Merdeka.

Berbeda dengan informasi yang mungkin bersifat dangkal di media sosial, koran memberikan pandangan lebih mendalam yang bisa menstimulasi diskusi di kelas.

Meskipun teknologi terus berkembang, koran cetak tetap relevan dalam mendukung proses pendidikan di sekolah. Selain sebagai alat untuk mendukung literasi, koran juga bisa menjadi sarana bagi siswa untuk mengenal dunia di luar buku pelajaran. 

Asalkan dengan pengelolaan yang baik, maka jangan biarkan koran cetak terabaikan di era digital. Mari manfaatkan sepenuhnya, agar siswa dapat terus belajar dan memahami dunia di sekitar mereka, sekaligus memperkuat budaya membaca di sekolah. 

Dengan sentuhan inovasi sederhana seperti memajang koran di mading, kita bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih kaya dan beragam.

Semoga ini bermanfaat..

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun