Namun, tak semua suara di publik mendukungnya. Di media sosial, muncul narasi yang berasal dari akun-akun yang mengaku sebagai rekan kuliah Zahirsyah.Â
Ada yang menyampaikan kritik, menyoroti sikapnya selama menjadi mahasiswa yang dinilai kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.Â
Bagi sebagian orang, hal ini menjadi alasan untuk meragukan kemampuannya dalam mengemban amanah besar sebagai wakil rakyat.Â
Bagaimana bisa seseorang yang tidak tuntas dalam tugas kecil, mampu memikul tanggung jawab besar di kursi lembaga perwakilan rakyat?
Meski kritik ini cukup tajam, ada juga suara yang mengatakan bahwa manusia dapat berubah. Banyak harapan agar Zahirsyah belajar dan berkembang seiring dengan perjalanan waktu.Â
Dia memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa ia bisa mematahkan stigma negatif dan berkembang, supaya menjadi sosok wakil rakyat yang bertanggung jawab.
Harapan Besar terhadap Kiprah Memperjuangkan Rakyat
Fenomena ini mencerminkan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh generasi muda di dunia politik.Â
Mereka tidak hanya harus bersaing dengan senior-senior yang berpengalaman, tetapi juga menghadapi ekspektasi dan kritikan dari publik yang lebih skeptis terhadap usia muda.Â
Zahirsyah, seperti halnya para politisi muda lainnya, berada di persimpangan antara pembuktian diri dan beban ekspektasi masyarakat.
Di satu sisi, keterlibatan anak muda di lembaga perwakilan rakyat harus dilihat sebagai langkah positif untuk memberikan energi baru dalam perpolitikan.Â