Di sisi lain, adanya kesempatan bagi anak muda tentu bisa menjadi angin segar bagi dinamika politik. Selama dia mampu menghadirkan perspektif baru yang segar dan relevan dengan aspirasi masyarakat, termasuk generasi milenial serta Gen Z.
Peran anak muda dalam politik sebenarnya telah menjadi perbincangan di banyak negara. Dalam konteks Indonesia, fenomena terpilihnya anak-anak muda di lembaga perwakilan rakyat bisa menjadi cermin dari keinginan masyarakat untuk melihat wajah-wajah baru yang bisa membawa perubahan.
Dengan berbagai tantangan dan harapan di depan mata, tugas Muhammad Zahirsyah sebagai anggota DPRD Kota Pekanbaru termuda tentu tidak ringan.Â
Dia tidak hanya akan berhadapan dengan ekspektasi masyarakat luas, tetapi juga akan dituntut untuk menunjukkan bahwa meskipun muda, diharapkan dia mampu mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.Â
Bila berhasil dia bisa menjadi contoh positif bagi anak muda lainnya. Bahwa usia bukanlah penghalang untuk berperan aktif dalam politik dan pembangunan bangsa.
Kini, tinggal menunggu bagaimana kiprah Zahirsyah dan wakil rakyat muda lainnya dalam mengemban tugas dan memperjuangkan aspirasi rakyat yang telah mempercayakan suara mereka.Â
Tantangan Anak Muda dan Pertaruhan Kepercayaan Publik
Menjadi wakil rakyat bukan hanya soal memenangkan suara di pemilihan umum, tetapi juga tentang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan wawasan politik yang mumpuni. Dunia politik adalah arena penuh tantangan, dengan persaingan yang tak kalah beratnya.Â
Maka, ketika seorang anak muda seperti Muhammad Zahirsyah berhasil menembus seleksi hingga akhirnya dilantik sebagai anggota DPRD Kota Pekanbaru periode 2024-2029, wajar jika muncul perbincangan tentang kelayakan dan kapabilitasnya.
Sosok Zahirsyah yang baru berusia 22 tahun kini menjadi sorotan, tak hanya karena statusnya sebagai anggota DPRD termuda, tetapi juga karena pertanyaan tentang kesiapan mental dan tanggung jawabnya.Â
Bukan rahasia bahwa menjadi wakil rakyat adalah amanah yang berat, tidak hanya dalam konteks dunia, tetapi juga di akhirat.Â
Setiap keputusan dan kebijakan yang diambil akan dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat yang telah memilihnya maupun kepada Sang Khalik kelak.