Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Antisipasi Bahaya Sejak Dini Wujudkan Fasilitas Sekolah Ramah Anak

2 September 2024   11:06 Diperbarui: 2 September 2024   15:43 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai dari ruang kelas, tangga, hingga area bermain, semua harus dipastikan aman dan nyaman untuk digunakan. Inspeksi rutin dan pemeliharaan yang tepat waktu adalah kunci untuk mencegah kerusakan yang bisa menjadi sumber kecelakaan.

Anak SD. (foto Akbar Pitopang)
Anak SD. (foto Akbar Pitopang)

Bagi sekolah dasar, perhatian ekstra perlu diberikan karena siswa di jenjang ini belum sepenuhnya sadar akan resiko di sekitarnya. Misalnya, lantai yang licin atau tangga yang tidak dilengkapi pegangan dapat dengan mudah menjadi ancaman. 

Bahkan peralatan bermain yang rusak atau tidak terawat bisa menjadi jebakan berbahaya. Oleh karena itu, sekolah harus memastikan semua fasilitas dalam kondisi aman dan sesuai standar keselamatan.

Namun, mitigasi bukan hanya soal memeriksa dan memperbaiki fasilitas yang rusak. Ini juga mencakup edukasi kepada siswa tentang keselamatan. 

Anak-anak perlu diberi pemahaman tentang cara bermain yang aman dan bagaimana menghindari situasi yang berisiko. Ini bisa dilakukan melalui pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami, sehingga siswa tetap bisa belajar sambil bermain/berinteraksi dengan aman.

Sekolah adalah tempat bagi anak-anak kita menghabiskan sebagian besar waktu untuk belajar dan berkembang. Oleh karena itu, tanggung jawab pihak sekolah dalam memastikan keselamatan siswa tidak bisa dianggap enteng. 

Setiap sudut sekolah harus diperhatikan dengan seksama untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin mengancam keselamatan siswa. Dari lantai hingga jendela, semuanya harus dalam kondisi sempurna untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

Misalnya ada lantai rusak seperti ini harus segera diperbaiki. (foto Akbar Pitopang)
Misalnya ada lantai rusak seperti ini harus segera diperbaiki. (foto Akbar Pitopang)

Salah satu contoh konkret adalah lantai atau keramik yang rusak. Meski terlihat sepele, keramik yang pecah atau sisinya tajam bisa menjadi ancaman serius. Siswa yang aktif berlarian di koridor bisa saja terpeleset atau terluka akibat lantai yang tidak rata atau tajam. Oleh karena itu, perbaikan harus dilakukan segera. Sekolah tidak boleh menunggu hingga terjadi kecelakaan baru mengambil tindakan.

Contoh lainnya adalah jendela kaca yang retak. Meskipun keretakan terlihat kecil dan tidak berbahaya, potensi risiko tetap ada. Kaca yang retak bisa pecah kapan saja, dan serpihannya dapat menyebabkan luka serius. Langkah paling bijak adalah segera mengganti atau membuang kaca yang retak tersebut. Keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama, dan tidak boleh ada kompromi dalam hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun