Banyak dari mereka yang menghadapi realitas pahit, dimana penghasilan yang terbatas seringkali tidak sebanding dengan pengabdian dan tanggung jawab yang diemban.Â
Tidak heran jika guru honorer kerap mendambakan status ASN sebagai sebuah pintu menuju kehidupan yang sedikit lebih layak.
Meskipun menjadi ASN bukanlah jaminan untuk hidup mewah, setidaknya itu dapat mengurangi beban finansial yang selama ini menjadi kendala utama.
Menjadi ASN memang tidak akan membuat seorang guru menjadi kaya raya. Bahkan, banyak guru ASN yang masih harus berjuang dengan kondisi keuangan yang ketat, hingga terpaksa meminjam uang ke bank untuk memenuhi kebutuhan.Â
Namun, dengan status ASN, mereka setidaknya memiliki kepastian penghasilan tetap yang bisa menjadi landasan untuk merencanakan masa depan dengan lebih baik.Â
Ini adalah harapan besar yang dipegang erat oleh para guru honorer di seluruh penjuru negeri.
Saat seorang guru telah menjadi ASN, perhatian mereka terhadap urusan finansial sedikit banyak akan berkurang. Beban pikiran mengenai gaji yang tak menentu dan tanggung jawab yang tidak sebanding dengan imbalan, sedikit demi sedikit mulai terangkat.Â
Dengan demikian, guru dapat lebih fokus pada tugas utamanya, mendidik dan membentuk generasi penerus bangsa. Fokus yang lebih besar pada proses pembelajaran tentu akan berdampak positif pada kualitas pendidikan di Indonesia.
Hal inilah yang membuat perjuangan para guru untuk meraih status ASN menjadi sangat penting. Bukan semata-mata demi kesejahteraan pribadi, tetapi demi terciptanya iklim pendidikan yang lebih kondusif.Â
Ketika guru bisa lebih fokus pada tugas mengajar tanpa harus khawatir dengan kebutuhan finansial, maka potensi untuk menghasilkan generasi cerdas dan berkarakter akan lebih besar.Â
Ini adalah investasi jangka panjang yang perlu dipahami oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di sektor pendidikan.