Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jadilah "Smart People" di Era Ketergantungan Smartphone

9 Agustus 2024   14:00 Diperbarui: 10 Agustus 2024   06:08 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Smartphone untuk menunjang kreativitas. (oleh pixabay/pexels.com)

Smartphone untuk menunjang kreativitas. (oleh pixabay/pexels.com)
Smartphone untuk menunjang kreativitas. (oleh pixabay/pexels.com)

Memaksimalkan Smartphone untuk Kreativitas

Di zaman yang serba digital ini, meninggalkan smartphone sepenuhnya memang bukanlah perkara mudah. Terutama bagi kita yang berkecimpung dalam dunia konten misalnya. 

Sebagai seorang Kompasianer atau content writer, smartphone telah menjadi senjata utama yang tak tergantikan. Bagaimana tidak? Setiap momen berharga yang kita temui di jalan bisa menjadi inspirasi dan bahan tulisan. 

Mengabadikan momen-momen tersebut melalui lensa kamera smartphone memungkinkan kita untuk langsung mengolahnya menjadi konten yang menarik dan informatif.

Sebagai seseorang yang bergantung pada smartphone untuk menangkap momen atau gambaran visual, saya menyadari pentingnya membatasi penggunaan smartphone agar tidak sampai mengorbankan perhatian pada hal-hal yang lebih prioritas. Dalam keseharian, saya berusaha untuk tetap fokus pada apa yang penting, sambil tetap memanfaatkan teknologi ini dengan bijak.

Saat berjalan-jalan atau menghadiri acara, misalnya, saya selalu membawa smartphone. Guna mengabadikan momen-momen penting yang mungkin akan menjadi bahan untuk artikel berikutnya. 

Foto-foto ini kemudian menjadi elemen pendukung yang memperkaya tulisan saya di Kompasiana. Di sinilah smartphone benar-benar berperan sebagai sahabat setia yang selalu siap membantu dalam menciptakan artikel yang lebih hidup dan otentik.

Saya tetap berusaha untuk tidak terlalu terpaku pada layar. Menggunakan smartphone hanya ketika dibutuhkan, dan lebih fokus pada pengalaman langsung di dunia nyata. Ini membuat saya bisa menjaga kreativitas tetap mengalir. 

Dengan cara ini, saya bisa tetap produktif dan menghasilkan konten yang berkualitas, tanpa mengorbankan keseimbangan hidup.

Menjalankan hobi mengatasi ketergantungan smartphone. (Sumber Gambar: Freepik.com)
Menjalankan hobi mengatasi ketergantungan smartphone. (Sumber Gambar: Freepik.com)

Cerdas Mengatur Penggunaan Smartphone Mengakali Technostress

Menghadapi technostress bukan berarti kita harus membuang smartphone dan serta-merta beralih ke dumb phone. Sebaliknya, yang perlu kita lakukan adalah membatasi perhatian kita pada perangkat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun