Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kasus Penganiayaan di Daycare dan Pentingnya Menjaga Keamanan Anak

7 Agustus 2024   18:16 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini menjadi pengingat bahwa tidak semua orang cocok untuk bekerja di bidang ini, terutama jika mereka tidak memiliki kesiapan mental dan emosional yang memadai.

Mengasuh anak adalah tugas yang penuh tantangan. Apalagi untuk anak yang masih berusia prasekolah dan sedang dalam fase eksplorasi. Anak-anak di usia ini cenderung aktif, rewel, dan seringkali sulit dipahami. Mereka juga mengalami fase tantrum yang bisa sangat melelahkan bagi para pengasuh. 

Daycare yang tidak siap menghadapi situasi ini sering kali bereaksi negatif, yang sayangnya bisa berujung pada tindakan kekerasan. Padahal, pekerjaan mereka seharusnya adalah membantu anak-anak melewati fase-fase ini dengan penuh kesabaran dan pengertian.

Selain menerima pembayaran sesuai kesepakatan, daycare juga harus memahami bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan anak-anak yang dititipkan. 

Dengan memberikan perhatian yang cukup, memastikan lingkungan yang aman, dan yang terpenting menciptakan suasana yang mendukung perkembangan emosional dan psikologis anak. 

Mengambil tanggung jawab ini bukan hanya soal menerima cuan, tetapi juga memahami konsekuensi besar yang datang bersama pekerjaan ini. Daycare seharusnya berfungsi sebagai perpanjangan tangan orangtua, yang memberikan cinta dan perhatian yang sama seperti di rumah.

Kasus-kasus penganiayaan ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua penyedia daycare untuk melakukan introspeksi dan penilaian ulang terhadap komitmen mereka. 

Bagi para orangtua, ini juga menjadi pengingat penting untuk lebih selektif dalam memilih daycare.

Suasana di daycare. (KOMPAS/ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI)
Suasana di daycare. (KOMPAS/ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI)

Orangtua Milenial dan Daycare: antara Karier dan Keamanan Anak

Di era modern ini, semakin banyak ibu muda yang memilih untuk berkarier atau bekerja diluar rumah. Bukan karena dorongan atau paksaan dari suami, tetapi atas dasar keyakinan dan impian pribadi. Namun, pilihan ini membawa konsekuensi yang cukup berat, yaitu anak-anak harus dititipkan di daycare. 

Situasi ini menciptakan dilema tersendiri bagi para orangtua karena harus mempercayakan buah hati mereka kepada orang lain saat mereka bekerja. Kebutuhan untuk bekerja dan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak, baik secara emosional maupun finansial, menjadi dua sisi timbangan yang harus diseimbangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun