Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Kasus Penganiayaan di Daycare dan Pentingnya Menjaga Keamanan Anak

7 Agustus 2024   18:16 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:24 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi balita di tempat penitipan anak. (KOMPAS/INSAN ALFAJRI) 

Munculnya kembali kasus penganiayaan terhadap anak-anak bahkan bayi di tempat penitipan anak atau daycare, menjadi pengingat pahit akan realita menyedihkan yang terkadang tersembunyi di balik tempat-tempat yang seharusnya memberikan rasa aman bagi anak. Ironisnya, pelaku dalam kasus terbaru ini adalah pemilik daycare tersebut, yang dikenal sebagai praktisi "parenting". Peristiwa ini mengundang keprihatinan mendalam karena daycare seharusnya menjadi surga kecil di mana anak-anak merasa aman dan terlindungi, bukan sebaliknya.

Kekerasan terhadap anak-anak adalah sebuah pelanggaran serius yang meninggalkan luka mendalam, baik secara fisik maupun psikologis. Anak-anak yang menjadi korban kekerasan sering kali mengalami trauma yang sulit disembuhkan. 

Dalam konteks daycare, di mana anak-anak berada di bawah pengawasan orang lain, tidak ada yang lebih penting daripada memastikan bahwa anak-anak kita berada di tangan yang tepat.

Daycare yang baik bukan hanya menyediakan fasilitas yang memadai, tetapi juga memiliki staf yang terlatih dan penuh kasih sayang. Sebelum memilih daycare, orangtua perlu melakukan riset menyeluruh, termasuk memeriksa rekam jejak dan kualifikasi staf. Mengingat kejadian memilukan ini, kita harus lebih cermat dalam memilih tempat penitipan anak dan memastikan bahwa tempat tersebut benar-benar dapat diandalkan.

Kasus-kasus seperti ini menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat dan berkelanjutan terhadap daycare. Pemerintah dan atau pihak berwenang perlu mengambil langkah tegas untuk memastikan semua daycare beroperasi sesuai dengan standar keselamatan dan kesejahteraan anak. Selain itu, bagi para pengasuh perlu mengimplementasikan etika kerja dan perlindungan anak.

Sementara itu, media sosial juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran tentang isu-isu seperti ini. Dengan menyebarkan informasi dan pengalaman, orangtua dapat belajar bersama dan berbagi tips tentang bagaimana memilih daycare yang aman. Kesadaran kolektif ini dapat membantu mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Mengapa Daycare Menganiaya Anak?

Kasus penganiayaan anak di daycare mengejutkan dan menimbulkan pertanyaan serius. Tempat yang dipercaya untuk merawat anak justru menjadi ancaman. Daycare seharusnya menjadi tempat yang aman dan penuh kasih sayang, namun kenyataannya tidak selalu demikian. 

Sebagian besar orangtua memilih daycare karena percaya bahwa anak mereka akan mendapatkan perawatan yang baik dan lingkungan yang mendukung. Namun, kejadian-kejadian tragis ini memaksa kita untuk bertanya-tanya.

Apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu-pintu daycare itu?

Salah satu faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah motivasi dan kompetensi para penyedia daycare. Mengasuh anak bukanlah pekerjaan yang mudah karena memang sangat membutuhkan dedikasi, kesabaran, dan cinta yang tulus terhadap dunia anak. 

Jika seorang penyedia daycare hanya tertarik pada aspek finansial, tanpa memiliki komitmen dan keterikatan emosional terhadap kesejahteraan anak-anak, maka potensi untuk terjadinya kekerasan menjadi lebih besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun