Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Sumatera Barat dan Libur Sekolah Memerlukan Kesiapan Infrastruktur

6 Juli 2024   07:29 Diperbarui: 8 Juli 2024   02:24 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi jalan alternatif (koleksi Akbar Pitopang)

Libur telah tiba! Sumatera Barat adalah surga yang menawarkan kekayaan pariwisata yang tiada tara. Provinsi ini memiliki segalanya, mulai dari wisata kuliner yang menggugah selera, kebudayaan yang kaya dan penuh makna, hingga wisata religi dan edukasi yang menginspirasi. 

Dan yang paling memikat adalah keindahan alamnya yang menakjubkan. Dengan pantai-pantai eksotis, air terjun yang mempesona, danau yang tenang, pulau-pulau tropis yang mempesona, serta gunung-gunung dengan pemandangan luar biasa, Sumatera Barat adalah destinasi impian bagi para wisatawan.

Keberagaman alam ini menawarkan berbagai aktivitas yang bisa dinikmati wisatawan. Para petualang bisa mendaki gunung-gunung seperti Gunung Marapi dan Gunung Singgalang, yang menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari puncaknya. Bagi mereka yang mencari ketenangan, danau-danau seperti Danau Maninjau dan Danau Singkarak menjadi pilihan sempurna. Sementara itu, pantai-pantai dan pulau-pulau di daerah ini menawarkan keindahan laut dan aktivitas bahari yang seru seperti snorkeling dan diving.

Namun, potensi besar ini masih belum sepenuhnya dieksplorasi. Dengan pengelolaan yang tepat, Sumatera Barat bisa menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia, bahkan dunia. 

Para pelaku wisata di daerah ini harus terus berinovasi dan konsisten dalam memberikan pelayanan terbaik. Membuka spot-spot baru yang kekinian dan instagramable adalah salah satu cara untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Tidak heran jika setiap musim liburan, Sumatera Barat selalu dipenuhi oleh wisatawan. Pesona alam dan kekayaan budaya yang ditawarkan membuat orang-orang dari berbagai penjuru rela berbondong-bondong datang. Dari wisatawan domestik hingga mancanegara, semuanya terpikat oleh daya tarik provinsi ini. 

Masjid Raya Sumatera Barat yang meraih penghargaan internasional. (Shutterstock/Erico Setiawan)
Masjid Raya Sumatera Barat yang meraih penghargaan internasional. (Shutterstock/Erico Setiawan)

Setiap sudut Sumatera Barat memiliki cerita dan keindahan tersendiri yang siap untuk diungkap.

Selain keindahan alam, Sumatera Barat juga dikenal dengan keramahtamahan penduduknya. Masyarakat yang ramah dan terbuka membuat wisatawan merasa diterima dan nyaman. Hal ini menjadi nilai tambah yang menjadikan pengalaman berwisata di Sumatera Barat semakin tak terlupakan. 

Untuk memastikan keberlanjutan pariwisata di Sumatera Barat, penting untuk mengedepankan konsep pariwisata berkelanjutan. Ini melibatkan upaya menjaga kelestarian alam dan budaya serta memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. 

Dengan komitmen bersama antara pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat, Sumatera Barat bisa menjadi contoh sukses pariwisata berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.

Pentingnya infrastruktur demi aksesibilitas pariwisata berkelanjutan

Jembatan fly over Kelok 9 di Kabupaten Limapuluh Kota, penghubung Sumatera Barat dan Riau. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Jembatan fly over Kelok 9 di Kabupaten Limapuluh Kota, penghubung Sumatera Barat dan Riau. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sumatera Barat, dengan pesona alam dan budaya yang memukau, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan yang mendunia. Potensi ini tentu perlu diimbangi dengan kesiapan infrastruktur yang memadai. 

Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah kondisi jalan. Jalan yang baik tidak hanya memudahkan akses wisatawan ke berbagai destinasi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keselamatan mereka selama perjalanan.

Pada musim liburan, kemacetan parah seringkali menjadi pemandangan umum di berbagai ruas jalan di Sumatera Barat. Kemacetan ini tentu saja mengurangi pengalaman berlibur dan memberikan kesan negatif bagi wisatawan. 

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah daerah harus mencari solusi antisipatif. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah pembangunan ruas jalan baru sebagai rute alternatif. Rute ini bisa mengurangi beban jalan utama dan mengalirkan lalu lintas dengan lebih lancar.

Selain itu, perbaikan jalan di setiap titik kerusakan, meskipun kecil, sangat penting untuk dilakukan. Jalan yang mulus dan bebas dari lubang akan meningkatkan kenyamanan berkendara dan mengurangi risiko kecelakaan. 

Investasi dalam infrastruktur jalan ini tidak hanya menguntungkan wisatawan, tetapi juga masyarakat lokal. Dengan akses jalan yang lebih baik, distribusi barang dan jasa menjadi lebih efisien, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian lokal. 

Desa-desa yang sebelumnya sulit dijangkau dapat berkembang menjadi destinasi wisata baru atau menjadi desa wisata, memperkaya ragam pilihan bagi wisatawan.

Keseluruhan upaya ini merupakan bagian dari komitmen untuk menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan. Dengan infrastruktur jalan yang baik, Sumatera Barat tidak hanya menarik lebih banyak wisatawan, tetapi juga memastikan bahwa pariwisata berkembang dengan cara yang menghormati dan memberdayakan masyarakat lokal.

Ancaman gejolak alam terhadap kerusakan infrastruktur 

Obyek wisata rusak akibat banjir bandang atau galodo di kawasan Lembah Anai, Senin 13/5/2024. (KOMPAS/YOLA SASTRA)
Obyek wisata rusak akibat banjir bandang atau galodo di kawasan Lembah Anai, Senin 13/5/2024. (KOMPAS/YOLA SASTRA)

Alam Sumatera Barat memang mempesona dengan keindahan yang menakjubkan, namun di balik keindahan tersebut terdapat ancaman bencana alam yang dapat mengganggu dan merusak. 

Berbagai jenis bencana seperti longsor, banjir, gempa bumi, dan erupsi menjadi ancaman yang nyata bagi daerah ini. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh penduduk setempat, tetapi juga terhadap infrastruktur dan sektor pariwisata yang sangat penting bagi ekonomi daerah.

Mobilitas di jalan-jalan Sumatera Barat seringkali terganggu oleh bencana alam. Contohnya, jalur lintas Sumbar-Riau yang sering terkena longsor, mengakibatkan perjalanan menjadi terhambat. 

Juga, salah satu bencana alam yang baru-baru ini terjadi adalah banjir bandang lahar dingin dari Gunung Marapi, yang sangat parah merusak jalan di kawasan Lembah Anai di Kabupaten Padang Panjang. 

Banjir bandang tersebut tidak hanya merusak jalan, tetapi juga menghancurkan spot wisata, cafe, dan rest area di jalur tersebut.

Lalu lintas di jalur alternatif Padang-Bukittinggi via Malalak macet parah, Sabtu 22/6/2024. (via infosumbar)
Lalu lintas di jalur alternatif Padang-Bukittinggi via Malalak macet parah, Sabtu 22/6/2024. (via infosumbar)

Akibat kerusakan ini, jalur di Malalak di Kabupaten Agam digunakan sebagai jalur alternatif. Namun, jalur ini memiliki masalah tersendiri. Karena volume kendaraan yang tinggi, termasuk truk bertonase besar, jalan yang sempit sering kali menyebabkan kemacetan dan ketidaknyamanan. 

Truk-truk besar yang terperosok ke dalam lubang atau parit menambah parah situasi tersebut.

Dampak dari bencana alam ini sangat besar bagi potensi pariwisata di Sumatera Barat. Banyak jalan menuju destinasi wisata yang rusak atau sulit diakses, yang tentunya dapat mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung. 

Situasi jalan alternatif (koleksi Akbar Pitopang)
Situasi jalan alternatif (koleksi Akbar Pitopang)

Hal ini juga dapat mempengaruhi rencana liburan sekolah yang mungkin harus diubah atau dibatalkan.

Nah, meskipun Sumatera Barat memiliki keindahan alam yang luar biasa, tantangan dari bencana alam harus diatasi dengan baik. 

Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mempersiapkan dan merespons bencana dengan lebih efektif untuk meminimalkan dampak buruknya, khususnya pada infrastruktur dan sektor pariwisata yang sangat vital bagi perekonomian daerah.

Mendorong pembangunan infrastruktur untuk kelancaran pariwisata

Hingga saat ini, jalan rusak karena banjir bandang di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, masih dalam perbaikan. (via kompas.id)
Hingga saat ini, jalan rusak karena banjir bandang di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, masih dalam perbaikan. (via kompas.id)

Sumatera Barat memang sejak lama telah menjadi destinasi favorit para wisatawan. Namun, keberlanjutan pariwisata di daerah ini sangat bergantung pada perencanaan infrastruktur jangka panjang yang matang. 

Pertumbuhan jumlah pengunjung yang terus meningkat menuntut adanya peningkatan kapasitas infrastruktur, terutama jalan. Sayangnya, kapasitas jalan yang ada masih stagnan, belum mampu mengimbangi ledakan jumlah wisatawan. 

Ditambah lagi, wilayah ini rentan terhadap bencana alam yang dapat merusak infrastruktur yang ada. Oleh karena itu, setiap bentuk investasi di sektor infrastruktur di Sumatera Barat perlu disambut baik dan didukung sepenuhnya.

Salah satu proyek yang masih menjadi harapan besar bagi Sumatera Barat adalah Tol Trans Sumatera, khususnya seksi Padang-Pekanbaru. Pembangunan tol ini diharapkan mampu mempercepat arus mobilitas orang dan barang antara Sumbar dan Riau, yang selama ini terkendala oleh kondisi jalan yang tidak selalu optimal. 

Saat ini, di sisi Sumatera Barat baru seksi 1, yaitu Padang-Sicincin, yang hampir selesai setelah sekian lama menunggu. Sementara itu, di sisi Riau, hampir semua seksi telah mendekati penyelesaian. 

Progres jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi 1 Padang-Sicincin.(Dok. Kementerian PUPR via Kompas.com)
Progres jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi 1 Padang-Sicincin.(Dok. Kementerian PUPR via Kompas.com)

Percepatan pembangunan tol di Sumatera Barat ini sangat krusial untuk memastikan konektivitas yang lebih baik.

Ketika infrastruktur jalan mengalami kerusakan akibat bencana alam, seperti longsor atau banjir, dan tol belum selesai dibangun, mobilitas masyarakat dan distribusi barang menjadi sangat terhambat. 

Hal ini berdampak pada sektor pariwisata. Wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Sumatera Barat akan merasa terganggu dengan kondisi jalan yang tidak memadai. 

Begitu juga dengan rencana liburan sekolah yang bisa saja berantakan akibat kondisi tersebut. Oleh karena itu, percepatan pembangunan tol dan perbaikan infrastruktur jalan lainnya harus menjadi prioritas utama.

Selain tol, pengembangan infrastruktur lain seperti bandara, pelabuhan, dan fasilitas penunjang pariwisata juga perlu diperhatikan. Fasilitas penunjang seperti hotel, restoran, dan pusat informasi wisata juga harus ditingkatkan kualitasnya untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi para pengunjung.

Sumatera Barat memiliki potensi besar untuk memajukan sektor pariwisata. Namun, semua itu hanya bisa terwujud jika didukung oleh infrastruktur yang memadai. 

Melalui kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Sumatera Barat dapat terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi warganya. 

Mari kita dukung pembangunan infrastruktur pariwisata di Sumatera Barat demi kemajuan bersama.

Semoga bermanfaat..

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun