Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hadiah atau Hinaan? Dilema Pemberian Hadiah untuk Guru

24 Juni 2024   07:07 Diperbarui: 29 Juni 2024   02:58 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh guru di Gunungkidul dengan gaji hanya Rp 175.000 per bulan. (KOMPAS/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Contoh guru di Gunungkidul dengan gaji hanya Rp 175.000 per bulan. (KOMPAS/ANGGARA WIKAN PRASETYA)
Contoh guru di Gunungkidul dengan gaji hanya Rp 175.000 per bulan. (KOMPAS/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Memberikan sesuatu kepada guru seharusnya dilakukan dengan ikhlas dan tulus, tanpa sedikitpun rasa enggan atau berat hati. Jika ada perasaan ragu atau beban di hati orangtua, lebih baik tinggalkan niat tersebut. 

Tidak perlu overthinking, khawatir bahwa tidak memberikan hadiah akan mempengaruhi nilai atau mengurangi perhatian dan kepedulian guru terhadap anak. 

Tentu saja tidak! Sebab, itu sudah menjadi tugas mulia guru untuk mengajar dan mendidik siswa dengan sepenuh hati, terlepas dari ada atau tidaknya hadiah.

Guru mengemban tugas mulia sebagai pendidik, dan integritas mereka tidak akan tergoyahkan oleh hal-hal materi. Tugas utama mereka adalah memberikan pendidikan yang terbaik bagi setiap siswa, tanpa pandang bulu. 

Jadi, orangtua tidak perlu khawatir bahwa tidak memberikan hadiah akan mempengaruhi kualitas pendidikan yang diterima anak-anak mereka. Guru tetap akan memberikan perhatian dan kepedulian yang sama, sesuai dengan tanggung jawab tupoksi.

Meskipun kita menyadari bahwa kesejahteraan guru seringkali masih menjadi isu yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, biarlah itu menjadi bagian dari perjuangan bersama antara guru dan pemerintah. 

Guru yang berdedikasi akan tetap melaksanakan tugasnya dengan baik, meski di tengah keterbatasan. 

Sebagai orangtua, yang paling penting adalah menghormati guru dan profesinya. Memberikan sesuatu dengan niat yang tidak tulus atau dengan harapan akan mendapatkan perlakuan khusus malah bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap integritas mereka. 

Guru bukanlah pengemis yang mengharapkan hadiah dari orangtua murid. Mereka adalah sosok yang bekerja dengan dedikasi dan hati.

Jangan biarkan pemberian hadiah menjadi beban atau keharusan. Apresiasi tidak harus diwujudkan dalam bentuk materi, tetapi bisa dalam bentuk dukungan nyata dan penghargaan yang tulus. Mari kita bersama-sama menciptakan budaya pendidikan yang lebih baik dan adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun