Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Suami Tulus, Rumah Tangga Mulus, Istri Bebas "Baby Blues"

16 Juni 2024   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2024   09:20 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi suami suportif. (foto Akbar Pitopang)

Belakangan ini, kita sering mendengar kisah tentang istri-istri yang terkena baby blues syndrome atau sindrom pasca melahirkan. Kondisi ini ternyata merupakan ancaman yang sangat berat yang harus dihadapi oleh para ibu baru setelah melahirkan buah hati. 

Mulai dari masa kehamilan yang berlangsung sekitar 9 bulan, hingga proses persalinan itu sendiri, semuanya tidak bisa dianggap sepele. Istri mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental dan psikologis yang memerlukan perhatian dan dukungan penuh dari orang-orang di sekitarnya, terutama dari sang suami.

Selama kehamilan, tubuh seorang wanita mengalami berbagai perubahan hormon yang signifikan. Hormon seperti estrogen dan progesteron meningkat drastis untuk mendukung perkembangan janin, tetapi juga dapat mempengaruhi suasana hati dan energi ibu hamil. 

Perasaan cemas dan harapan yang tinggi mengenai persalinan dan menjadi seorang ibu juga bisa memberikan tekanan tambahan.

Ketika saatnya melahirkan tiba, ibu menghadapi salah satu pengalaman paling menantang dalam hidupnya. Proses persalinan bukan hanya menuntut fisik yang kuat tetapi juga ketahanan mental yang luar biasa. 

Setiap kontraksi, setiap dorongan, hingga kelahiran bayi adalah momen-momen yang penuh dengan campuran emosi, dari kebahagiaan hingga kelelahan. 

Pasca melahirkan, tubuh ibu mengalami perubahan hormon yang cepat, yang sering kali memicu gejala baby blues syndrome.

Baby blues yang berlangsung pasca persalinan. (via Kompas.com)
Baby blues yang berlangsung pasca persalinan. (via Kompas.com)

Melansir Kompas.com, baby blues syndrome adalah kondisi dimana ibu yang baru melahirkan jadi lebih sensitif dan merasa sedih, cemas, marah maupun menangis secara berlebihan dalam beberapa hari hingga minggu setelah melahirkan. 

Meskipun baby blues adalah kondisi yang umum dan bisa terjadi begitu saja, akan tetapi dengan dukungan emosional dan fisik dari orang-orang terdekat sangat penting untuk membantu ibu melewati masa sulit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun