Partisipasi aktif ini membuktikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam membentuk pola pikir masyarakat menuju gaya hidup yang lebih hijau.
Selain itu, ibu-ibu di pedesaan juga sering terlibat dalam pengelolaan kebun rumah tangga yang ramah lingkungan. Mereka menanam berbagai jenis tanaman yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga tetapi juga berfungsi sebagai sumber energi terbarukan.Â
Misalnya, pemanfaatan sisa-sisa tanaman sebagai kompos dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menjaga kesuburan tanah. Dengan demikian, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang menghargai siklus alam dan keberlanjutan.
Kehadiran perempuan dalam setiap aspek pengelolaan energi terbarukan juga membawa dampak positif bagi pemberdayaan ekonomi. Melalui pelatihan dan pendampingan, ibu-ibu dapat mengembangkan keterampilan baru seperti pembuatan produk-produk energi terbarukan yang bisa dijual.Â
Misalnya, pembuatan briket dari tempurung kelapa atau memproduksi sabun dari bahan-bahan organik seperti buah lerak maupun pembuatan sabun eco enzym.Â
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga menambah pendapatan keluarga dan memperkuat ekonomi lokal.
Kontribusi perempuan di berbagai profesi dalam membangun masa depan hijau
Dalam era di mana keberlanjutan menjadi fokus dan perhatian bersama, peran berbagai profesi sangat penting dalam mengajarkan pemanfaatan EBT serta praktik keberlanjutan.Â
Di lingkungan profesi pendidik, misalnya, para guru terutama para ibu guru memiliki perhatian yang sangat besar dalam merancang kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan.Â
Dengan menerapkan pembelajaran terdiferensiasi pendekatan Kurikulum Merdeka dan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), para guru dapat merancang kegiatan yang mendidik siswa tentang gaya hidup berkelanjutan dan atau kewirausahaan, seperti penanaman sayur-mayur yang hasilnya bisa dijual kepada warga sekolah dan masyarakat sekitar.
Melalui kegiatan penanaman sayur, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya pertanian berkelanjutan, tetapi juga memperoleh pemahaman praktis tentang siklus ekonomi hijau. Mereka melihat secara langsung bagaimana produk ramah lingkungan dapat dihasilkan dan dijual, menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi.Â