Solusi untuk masalah ini tidak bisa hanya bergantung pada individu mahasiswa. Diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dari pemerintah dan institusi pendidikan. Salah satunya adalah mengontrol dan menekan biaya pendidikan agar tetap terjangkau.Â
Selain itu, menyediakan lebih banyak beasiswa dan bantuan keuangan bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu juga sangat penting.Â
Hendaknya, pendidikan harus menjadi alat untuk memberdayakan generasi muda, bukan menjadi beban yang menghantui mereka di masa depan.
Demi keadilan, bisakah student loan tanpa bunga?
Konsep student loan atau pinjaman pendidikan memang menawarkan solusi bagi mahasiswa dan atau orangtua yang menghadapi masalah finansial. Skema ini memungkinkan mahasiswa untuk tetap melanjutkan kuliah meskipun situasi ekonomi keluarga sedang sulit, tanpa buru-buru harus mengambil cuti kuliah.Â
Cicilan pinjaman ini bisa dilunasi setelah mahasiswa lulus dan mendapatkan pekerjaan atau penghasilan, memberikan kesempatan untuk fokus pada studi tanpa tekanan finansial yang berlebihan.
Namun, di balik wacana penerapan student loan di Indonesia, muncul pertanyaan penting yaitu bisakah skema pembiayaan pendidikan ini diterapkan tanpa bunga?Â
Skema pinjaman tanpa bunga akan meringankan beban mahasiswa dan mendorong mereka untuk lebih fokus pada belajar dan pengembangan diri.Â
Pinjaman pendidikan tanpa bunga dapat diimplementasikan dengan menggantinya dengan biaya administrasi yang wajar atau konsep "margin" seperti pada pembiayaan syariah.
Pembiayaan syariah yang menggunakan konsep margin, dapat menjadi saran model yang tepat untuk student loan tanpa bunga. Dalam sistem ini, penyedia pinjaman dan penerima pinjaman menyepakati margin keuntungan yang tetap, bukan bunga yang terus bertambah seiring waktu.Â
Dengan demikian, jumlah utang tidak membengkak, dan mahasiswa bisa merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik setelah lulus.