Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah Tidak Wajib tapi Penting di Era Kompetisi Global

27 Mei 2024   00:45 Diperbarui: 29 Mei 2024   07:35 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, yaitu visi menjadi negara maju dengan perekonomian yang kuat dan berkelanjutan, investasi dalam pendidikan tinggi harus ditingkatkan. 

Pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai kebijakan untuk memastikan bahwa biaya kuliah tidak menjadi penghalang bagi generasi muda. Maka kontrol atas kenaikan biaya kuliah dapat menjadi langkah konkret untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan tinggi.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta juga penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan yang tepat, lebih banyak generasi muda dapat mengenyam pendidikan tinggi dan berkontribusi pada pembangunan negara. 

Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, siap bersaing di tingkat global, dan mampu membawa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, bukan "Indonesia cemas".

Pendidikan tinggi adalah salah satu kunci untuk mencapai target besar Indonesia Emas 2045. Dengan memperluas akses ke pendidikan tinggi, kita tidak hanya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan yang kompleks tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk kemajuan bangsa. 

Ilustrasi dana pendidikan. Fenomena UKT dan uang pangkal perguruan tinggi mahal.(Thinkstockphotos.com)
Ilustrasi dana pendidikan. Fenomena UKT dan uang pangkal perguruan tinggi mahal.(Thinkstockphotos.com)

Bijak menyiasati UKT mahal

Kuliah merupakan pilihan yang berada di antara kebutuhan wajib dan tidak wajib. Namun, jika kita melihat dari realita dan ekspektasi dunia kerja saat ini, melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi malah hampir menjadi sebuah keharusan. 

Dengan berpendidikan tinggi tidak hanya membuka peluang karier yang lebih luas, tetapi juga memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks. 

Meskipun demikian, biaya kuliah yang tinggi seringkali menjadi hambatan. Namun, ada beberapa strategi yang dapat ditempuh untuk tetap bisa kuliah.

1. Frugal living sambil menyisihkan dana untuk kuliah

Salah satu cara untuk dapat menyisihkan dana untuk kuliah adalah dengan menerapkan frugal living atau gaya hidup hemat. Dengan demikian, kita perlu mengelola pengeluaran sehari-hari dengan bijak, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan fokus pada kebutuhan dasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun