Menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan bisa saja menjadi ujian bagi kesehatan pencernaan kita. Sebagai contoh nyata, saat memasuki hari keempat berpuasa, saya mengalami perut yang perih dan melilit setelah sahur.Â
Konsekuensinya, sepanjang hari, saya harus menanggung ketidaknyamanan dan aktivitas yang terganggu karena kondisi perut yang kurang bersahabat.
Saya menduga bahwa faktor yang menyebabkan masalah pencernaan ini adalah pola makan yang kurang seimbang, terutama dalam hal konsumsi sayur dan buah yang terbatas.Â
Meskipun ada sayur dan buah dalam menu berbuka maupun sahur, namun jumlahnya jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan serat harian yang dibutuhkan oleh tubuh.Â
Akibatnya, sistem pencernaan saya terganggu, terutama setelah mengkonsumsi makanan pedas yang memberikan tekanan tambahan pada lambung dan usus.
Dari pengalaman ini, saya memperoleh pelajaran berharga bahwa pentingnya memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat saat berbuka dan sahur. Makanan tinggi serat, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan, membantu menjaga kesehatan pencernaan.Â
Serat dalam makanan membantu memperbaiki tekstur tinja dan memperlancar pergerakan usus, mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dan perut kembung.
Saya bertekad untuk memperbaiki pola makan dan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat, saya yakin bahwa saya dapat melaksanakan ibadah puasa dan aktivitas lainnya dengan lebih lancar dan nyaman.Â
Pengalaman ini juga mengingatkan saya akan pentingnya menjaga keseimbangan dalam konsumsi makanan selama bulan Ramadhan, tidak hanya untuk kebutuhan tubuh, tetapi juga untuk kebaikan-kebaikan lainnya secara keseluruhan.Â
Dengan demikian, mari kita berupaya untuk selalu memilih makanan tinggi serat yang sehat dan seimbang, agar kita dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih bermakna dan berkesan setiap harinya.