Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Eksplorasi Ngabuburit di Ruang Kreatif

16 Maret 2024   07:26 Diperbarui: 16 Maret 2024   07:35 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selesai menulis artikel, tadarus Al-Qur'an jelang berbuka puasa. (Shutterstock via Kompas.com)

Aktivitas yang lebih intim dan personal, seperti menulis di dalam kamar menjadi pilihan yang lebih menarik bagi mereka, termasuk bagi saya sendiri.

Bagi introvert, kamar bukanlah sekadar tempat untuk beristirahat, namun juga menjadi tempat untuk merenung dan menemukan inspirasi. Di dalam kamar, mereka bisa sepenuhnya fokus pada diri sendiri. Suara hening dan ketenangan yang ada di dalam kamar menjadi bahan bakar bagi kreativitas.

Tidak menghadiri keramaian bukanlah tanda ketidakpedulian, melainkan lebih kepada penghargaan terhadap kebutuhan pribadi yang berbeda. Bagi introvert, momen ngabuburit yang dihabiskan di dalam kamar bukanlah pemborosan waktu, melainkan investasi untuk mengisi kembali energi dan mengembangkan diri.

Dalam suasana yang tenang dan damai, mereka bisa merenung tentang arti Ramadhan atau mengeksplorasi diri untuk kedekatan diri kepada Allah SWT. 

Mungkin bagi sebagian orang, hal ini terdengar sederhana. Namun bagi para introvert, ngabuburit di dalam kamar adalah ritual yang membawa arti dan bermakna dalam menjalani bulan Ramadhan.

Menulis artikel. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)
Menulis artikel. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

Menulis telah menjadi jalan bagi banyak introvert untuk mengekspresikan diri dan menyalurkan energi kreatif. Dengan adanya inisiatif seperti blog marathon "Ramadan Bercerita" yang dipersembahkan oleh Kompasiana, tantangan untuk menulis setiap hari tidak hanya menjadi ajang untuk mengeksplorasi ide-ide baru, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan menulis dan memperdalam pemahaman terhadap topik-topik yang relevan.

Bagi saya yang cenderung introvert, menghabiskan lebih banyak waktu untuk menulis atau membuat draft artikel menjadi pilihan yang sangat pas. Meskipun saya masih suka menyempatkan diri untuk keluar rumah untuk berburu takjil atau sekadar menyegarkan pikiran, aktivitas itu tidak perlu dilakukan secara intens. 

Alih-alih berada di pusat keramaian, saya lebih memilih untuk memilih waktu dan tempat yang lebih tenang untuk merenung dan memetik inspirasi.

Bagi saya, proses menulis itu sendiri juga menjadi bagian dari proses menemukan kedalaman diri. Setiap kata yang tertulis memiliki makna tersendiri, dan melalui tulisan-tulisan tersebut, saya bisa menggali lebih dalam tentang diri sendiri dan dunia sekitar.

Selain itu, melalui tulisan-tulisan itu saya juga berharap bisa berbagi wawasan, pengalaman, dan pemikiran dengan pembaca. Meskipun saya cenderung menyukai kesendirian, saya juga menyadari pentingnya berinteraksi dan berbagi dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun