Aktivitas yang lebih intim dan personal, seperti menulis di dalam kamar menjadi pilihan yang lebih menarik bagi mereka, termasuk bagi saya sendiri.
Bagi introvert, kamar bukanlah sekadar tempat untuk beristirahat, namun juga menjadi tempat untuk merenung dan menemukan inspirasi. Di dalam kamar, mereka bisa sepenuhnya fokus pada diri sendiri. Suara hening dan ketenangan yang ada di dalam kamar menjadi bahan bakar bagi kreativitas.
Tidak menghadiri keramaian bukanlah tanda ketidakpedulian, melainkan lebih kepada penghargaan terhadap kebutuhan pribadi yang berbeda. Bagi introvert, momen ngabuburit yang dihabiskan di dalam kamar bukanlah pemborosan waktu, melainkan investasi untuk mengisi kembali energi dan mengembangkan diri.
Dalam suasana yang tenang dan damai, mereka bisa merenung tentang arti Ramadhan atau mengeksplorasi diri untuk kedekatan diri kepada Allah SWT.Â
Mungkin bagi sebagian orang, hal ini terdengar sederhana. Namun bagi para introvert, ngabuburit di dalam kamar adalah ritual yang membawa arti dan bermakna dalam menjalani bulan Ramadhan.
Menulis telah menjadi jalan bagi banyak introvert untuk mengekspresikan diri dan menyalurkan energi kreatif. Dengan adanya inisiatif seperti blog marathon "Ramadan Bercerita" yang dipersembahkan oleh Kompasiana, tantangan untuk menulis setiap hari tidak hanya menjadi ajang untuk mengeksplorasi ide-ide baru, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan menulis dan memperdalam pemahaman terhadap topik-topik yang relevan.
Bagi saya yang cenderung introvert, menghabiskan lebih banyak waktu untuk menulis atau membuat draft artikel menjadi pilihan yang sangat pas. Meskipun saya masih suka menyempatkan diri untuk keluar rumah untuk berburu takjil atau sekadar menyegarkan pikiran, aktivitas itu tidak perlu dilakukan secara intens.Â
Alih-alih berada di pusat keramaian, saya lebih memilih untuk memilih waktu dan tempat yang lebih tenang untuk merenung dan memetik inspirasi.
Bagi saya, proses menulis itu sendiri juga menjadi bagian dari proses menemukan kedalaman diri. Setiap kata yang tertulis memiliki makna tersendiri, dan melalui tulisan-tulisan tersebut, saya bisa menggali lebih dalam tentang diri sendiri dan dunia sekitar.
Selain itu, melalui tulisan-tulisan itu saya juga berharap bisa berbagi wawasan, pengalaman, dan pemikiran dengan pembaca. Meskipun saya cenderung menyukai kesendirian, saya juga menyadari pentingnya berinteraksi dan berbagi dengan orang lain.