Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

4 Alasan Orangtua Menikah Lagi saat Sudah Lansia

10 Maret 2024   19:34 Diperbarui: 26 Maret 2024   12:10 2577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan lansia. (KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO)

Dengan memiliki pasangan hidup, mereka memiliki teman yang selalu siap mendengarkan, serta bersedia berbagi cerita dan pengalaman dengan mereka.

Selain itu, teman cerita dapat menjadi sumber dukungan emosional bagi orangtua di usia lanjut mereka. Mereka merasa lebih aman dan nyaman dalam menghadapi sisa-sisa usia hidup. 

Jadi, kebutuhan akan teman cerita menjadi salah satu alasan kuat bagi orang tua untuk memutuskan untuk menikah lagi di usia lanjut. Mereka menginginkan seseorang yang dapat mereka ajak berbicara, berbagi cerita, dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan hidup mereka yang tersisa dan merasa lebih berarti dalam kehidupan mereka di usia lanjut.

3. Mencari kebahagiaan lahir batin

Tidak hanya itu, adanya keinginan untuk mencari kebahagiaan lain juga menjadi faktor yang mendorong orangtua untuk menikah lagi. Setelah melewati masa-masa yang mungkin penuh dengan cobaan, mereka merasa berhak untuk mengejar kebahagiaan dan cinta di usia lanjut. 

Pernikahan menjadi alasan yang sering menjadi motivasi bagi orangtua untuk pemenuhan kebutuhan akan nafkah batin. Meskipun telah memasuki usia lanjut, tetapi sebagai manusia normal, orangtua tetap merasakan kebutuhan akan kebahagiaan batin. 

Mungkin pernikahan sebelumnya tidak berjalan dengan baik, dan dari pengalaman itu mereka berharap dapat menemukan kebahagiaan baru sebagai sepasang suami istri yang berangkat dari kisah pengalaman yang sama.

Kebahagiaan batin adalah kebutuhan manusiawi yang tidak mengenal usia. Orangtua kita mungkin merasa bahwa mereka masih memiliki banyak cinta dan kasih sayang yang ingin mereka bagi. 

Mereka percaya bahwa dengan menemukan pasangan hidup yang tepat, mereka dapat menemukan kedamaian, kehangatan, dan kebahagiaan batin yang mereka cari.

Dalam mencari kebahagiaan batin lewat jalan menikah lagi, orangtua mungkin lebih berhati-hati dan bijaksana. Mereka belajar dari pengalaman masa lalu dan berusaha untuk membangun hubungan yang lebih kuat. 

Keinginan untuk memperoleh nafkah batin yang berkualitas menjadi dorongan bagi orangtua untuk menjalani pernikahan kedua dengan harapan bisa menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang mereka idamkan.

4. Menjadi ladang pahala

Selain itu, ada juga aspek spiritual yang menjadi pertimbangan. Di usia lanjut, mungkin orangtua memiliki kebutuhan untuk memiliki seseorang yang dapat membantu dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti mengurus rumah tangga, kesehatan, atau finansial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun