Setelah kehilangan pasangan hidup yang telah menemani mereka selama bertahun-tahun, banyak dari mereka merasa kesepian dan ingin memiliki seseorang yang bisa berbagi sisa hidup mereka.Â
Pernikahan menjadi cara untuk mengisi kekosongan tersebut dan memberikan mereka dukungan emosional yang mereka butuhkan di usia lanjut.
Ketika anak-anak dan cucu sudah memiliki dunia mereka sendiri yang sibuk dengan rutinitas dan aktivitas masing-masing, orangtua sering kali merasa sendirian. Meskipun tetap ada waktu dan perhatian yang diberikan kepada mereka, namun kebutuhan akan koneksi emosional dan kebersamaan yang lebih dalam kadang-kadang tidak terpenuhi.
Mereka menginginkan sosok yang dapat mereka ajak berbicara, berbagi cerita, dan mendukung satu sama lain. Teman hidup ini menjadi sosok yang memberikan rasa aman, kenyamanan, dan kehangatan dalam keseharian mereka.
Selain itu, memiliki teman hidup juga memberikan kesempatan bagi orangtua kita untuk menjalani berbagai aktivitas sosial dan hobi bersama pasangan barunya.Â
Mereka bisa melakukan perjalanan, menghadiri kegiatan sosial, atau bahkan sekadar menikmati waktu bersama di rumah tanpa merasa kesepian.Â
Dengan memiliki seorang teman hidup, orangtua kita merasa bahwa mereka tidak lagi harus menghadapi kesendirian di usia lanjut mereka. Mereka memiliki sosok yang dapat menemani dan mendukung mereka melalui perjalanan hidup yang tersisa.Â
2. Butuh teman ngobrol
Alasan kedua yang sering menjadi pendorong bagi orangtua untuk menikah lagi adalah karena mereka memasuki fase di mana mereka butuh teman untuk berbagi cerita.Â
Seiring bertambahnya usia, kebutuhan akan komunikasi dan interaksi sosial semakin meningkat. Namun, anak-anak seringkali sibuk dengan tanggung jawab dan rutinitas mereka sendiri. Sehingga terkadang sulit untuk menyediakan waktu yang cukup untuk berbicara dan berbagi cerita dengan orangtua mereka yang sudah lanjut usia.
Dalam fase ini, orangtua mungkin merasa kesepian dan terisolasi karena kurangnya kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.Â
Mereka merindukan kehadiran seseorang yang dapat mereka ajak berbicara tentang berbagai hal, mulai dari kenangan masa lalu, pengalaman hidup, hingga harapan dan impian mereka di masa depan.Â