Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meninjau Ulang Kurikulum Merdeka Sebelum Jadi Kurikulum Nasional

9 Maret 2024   10:30 Diperbarui: 10 Maret 2024   10:00 3127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan mengeksplorasi Kurikulum Merdeka memungkinkan guru merencanakan strategi yang lebih tepat sesuai dengan tujuan nasional. (foto Akbar Pitopang)

Banyak istilah baru yang diperkenalkan dalam Kurikulum Merdeka seringkali dianggap hanya sebagai perubahan nama untuk istilah-istilah yang sudah dikenal dalam Kurikulum 2013. Akibatnya, dalam penerapannya, banyak guru yang masih merasa terjebak dalam suasana Kurikulum 2013 dan kesulitan untuk beralih sepenuhnya ke Kurikulum Merdeka.

Penting untuk diingat bahwa Kurikulum Merdeka mengusung visi dan pendekatan baru dalam pembelajaran, dengan fokus pada pengembangan potensi siswa secara holistik. Ini berarti ada pergeseran paradigma yang mendasar dalam cara pendidikan dipahami dan diimplementasikan.

Oleh karena itu, untuk mengatasi ketidakpastian dan kebingungan ini, diperlukan upaya serius untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan yang intensif, workshop, dan program pengembangan kompetensi.

Selain itu, penting juga untuk memfasilitasi forum diskusi dan pertukaran pengalaman antar guru untuk saling belajar dan mendukung satu sama lain dalam proses transisi ini.

Dengan upaya bersama dan komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan, kita dapat memastikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi pendidikan di Indonesia.

Guru bertanggung jawab mengajar dan mengembangkan kompetensi lewat pelatihan demi kesuksesan implementasi Kurikulum Merdeka. (foto Akbar Pitopang
Guru bertanggung jawab mengajar dan mengembangkan kompetensi lewat pelatihan demi kesuksesan implementasi Kurikulum Merdeka. (foto Akbar Pitopang

Ketiga, tantangan mindset

Tantangan untuk menyamakan mindset tentang Kurikulum Merdeka memang menjadi hal yang penting dalam memastikan keberhasilan implementasi. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan menegaskan aturan yang jelas dan tegas terkait dengan penerapan Kurikulum Merdeka di semua sekolah.

Memang, penting untuk diakui bahwa adanya dua jalur penerapan kurikulum, seperti Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, dapat menciptakan kebingungan dan memecah fokus di kalangan guru. Stop penerapan Kurikulum 2013 menjadi langkah yang logis untuk menghindari kebingungan dan ketidakpastian dalam proses pembelajaran. 

Dengan menetapkan kebijakan yang mengharuskan semua sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka secara keseluruhan, kita dapat memastikan bahwa semua pendidik memiliki fokus yang sama dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan perspektif Kurikulum Merdeka.

Dengan mengarahkan semua sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, akan lebih mudah untuk menyamakan mindset dan menghindari kekeliruan dalam pandangan tentang pendidikan. 

Transisi ke Kurikulum Merdeka haruslah dilakukan secara bertahap dan disertai dengan dukungan yang memadai bagi para pendidik. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dan memastikan adanya aturan yang jelas dan tegas terkait dengan penerapan Kurikulum Merdeka di semua sekolah, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pendidik untuk mengembangkan mindset yang sesuai dengan visi dan nilai-nilai Kurikulum Merdeka.

Keempat, kendala infrastruktur pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun