Yang 1.500.000 tadi dikali jumlah hari efektif yakni 24 hari maka hasilnya 36.000.000. Itu penghasilan kotor setiap bulannya dari penjaga kantin sekolah.
Jika misalnya dikurangi setengahnya untuk biaya operasional dan lain-lain, maka penghasilan yang diterima penjaga kantin adalah antara 18-20 juta per bulan.
Itu artinya 6 kali lipat lebih besar dibanding gaji guru PNS golongan 3A dengan gaji sekitar 3 jutaan.
Wow! Maka tak heran kadang penjaga sekolah malah punya kendaran mewah misalnya mobil. Sedangkan di sisi lain guru cuma punya motor butut untuk beraktivitas setiap harinya. He he.
Itulah contoh fakta lucu tentang gaji guru. Penjelasan yang saya berikan menggambarkan dengan jelas tentang penghasilan penjaga kantin di sekolah bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji guru honorer bahkan gaji guru ASN sekalipun.Â
Melalui perhitungan sederhana, terlihat bahwa pendapatan dari penjualan makanan di kantin sekolah dapat mencapai jumlah yang signifikan, apalagi jika jumlah siswa dan tingkat pengeluaran per siswa cukup tinggi.
Meskipun ada biaya operasional dan pengeluaran lain yang harus dipertimbangkan, namun pendapatan bersih yang diterima oleh penjaga kantin masih bisa mencapai angka yang jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji guru.
Perbandingan ini menyoroti ketidakseimbangan dalam penghargaan terhadap profesi pendidik. Sementara para guru dibebankan tanggung jawab besar atas pembentukan karakter dan pengetahuan generasi muda, guru malah seringkali harus bertarung dengan kondisi gaji yang minim dan kesejahteraan yang terbatas.Â
Fenomena ini menjadi gambaran nyata tentang perlunya reformasi dalam sistem penghargaan terhadap profesi pendidik. Guru-guru, sebagai ujung tombak pembangunan bangsa, seharusnya mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan peran dan kontribusinya dalam mendidik generasi penerus.Â
Hanya dengan cara ini kita dapat memastikan bahwa pendidikan di Indonesia akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa.