Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Komedi Gaji Guru dalam Nasib "Kelompok Susah Kaya"

24 Februari 2024   07:19 Diperbarui: 9 Maret 2024   10:54 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penghasilan penjual makanan di kantin sekolah. (foto Akbar Pitopang)

Yang 1.500.000 tadi dikali jumlah hari efektif yakni 24 hari maka hasilnya 36.000.000. Itu penghasilan kotor setiap bulannya dari penjaga kantin sekolah.

Jika misalnya dikurangi setengahnya untuk biaya operasional dan lain-lain, maka penghasilan yang diterima penjaga kantin adalah antara 18-20 juta per bulan.

Itu artinya 6 kali lipat lebih besar dibanding gaji guru PNS golongan 3A dengan gaji sekitar 3 jutaan.

Ilustrasi penghasilan penjual makanan di kantin sekolah. (foto Akbar Pitopang)
Ilustrasi penghasilan penjual makanan di kantin sekolah. (foto Akbar Pitopang)

Wow! Maka tak heran kadang penjaga sekolah malah punya kendaran mewah misalnya mobil. Sedangkan di sisi lain guru cuma punya motor butut untuk beraktivitas setiap harinya. He he.

Itulah contoh fakta lucu tentang gaji guru. Penjelasan yang saya berikan menggambarkan dengan jelas tentang penghasilan penjaga kantin di sekolah bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji guru honorer bahkan gaji guru ASN sekalipun. 

Melalui perhitungan sederhana, terlihat bahwa pendapatan dari penjualan makanan di kantin sekolah dapat mencapai jumlah yang signifikan, apalagi jika jumlah siswa dan tingkat pengeluaran per siswa cukup tinggi.

Meskipun ada biaya operasional dan pengeluaran lain yang harus dipertimbangkan, namun pendapatan bersih yang diterima oleh penjaga kantin masih bisa mencapai angka yang jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji guru.

Perbandingan ini menyoroti ketidakseimbangan dalam penghargaan terhadap profesi pendidik. Sementara para guru dibebankan tanggung jawab besar atas pembentukan karakter dan pengetahuan generasi muda, guru malah seringkali harus bertarung dengan kondisi gaji yang minim dan kesejahteraan yang terbatas. 

Fenomena ini menjadi gambaran nyata tentang perlunya reformasi dalam sistem penghargaan terhadap profesi pendidik. Guru-guru, sebagai ujung tombak pembangunan bangsa, seharusnya mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan peran dan kontribusinya dalam mendidik generasi penerus. 

Hanya dengan cara ini kita dapat memastikan bahwa pendidikan di Indonesia akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun