Selain itu, memanfaatkan fasilitas transportasi umum untuk mobilitas ke kantor adalah langkah yang sangat baik dan terpuji. Pengurangan jumlah kendaraan pribadi dapat mengurangi emisi karbon dan mempromosikan transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini di tempat kerja, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang berkelanjutan dan berkontribusi pada upaya menjaga lingkungan secara kolektif.
Tak usah gengsi di tempat umum
Ketika berbicara tentang keberlanjutan lingkungan, coba kita kesampingkan dulu dan tidak ada tempat untuk rasa malu atau gengsi. Sebaliknya, coba lah menjadi pionir peduli lingkungan ketika berada di luar rumah, di tempat umum, atau saat berada di area ramai adalah langkah penting menuju gaya hidup peduli lingkungan berkelanjutan.
Tidak perlu malu membawa totebag saat berbelanja di pasar atau supermarket/minimarket, serta membawa tempat makan sendiri —misalnya sedotan stainless steel— dari rumah ketika dari rumah sudah merencanakan ke tempat makan.
Tindakan sederhana seperti itu bukan hanya menunjukkan kesadaran terhadap lingkungan, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi orang di sekitar untuk mengikuti langkah yang sama.
Membuang sampah pada tempatnya ketika mengunjungi taman, meskipun pengunjung lain atau orang di sekitar mungkin melakukan tindakan sebaliknya, adalah bukti nyata dari komitmen kita terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan.
Terus ngapain juga kita malu untuk menggunakan transportasi umum? Selain ongkosnya murah, juga merupakan kontribusi positif dalam mengurangi emisi karbon atau polusi udara.
Kita bisa membangun gaya hidup berkelanjutan asalkan kita gampang merasa malu atau gengsi. Karena selama ini, tantangan terbesarnya adalah rasa gengsi atau stigma bahwa yang mengurusi sampah hanyalah para pemulung atau petugas kebersihan.
Di era media sosial seperti saat ini, kita bisa memanfaatkannya untuk menyebarkan semangat peduli lingkungan. Kita bisa kok kampanye peduli lingkungan hanya melalui hp masing-masing dan dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.
Jadilah pelopor perubahan, jadilah “duta lingkungan” menurut versi diri kita masing-masing. Dengan keyakinan dan konsistensi, kita dapat memotivasi orang lain untuk ikut berperan dalam mengupayakan lingkungan sustainable.