Kedua, harus ada kesepakatan dengan pasangan untuk menghindari "two income trap" atau jebakan dua penghasilan.Â
Ini menjadi fondasi penting dalam perjalanan frugal living bagi guru dan pasangannya yang kebetulan sama-sama bekerja dan punya penghasilan sendiri.Â
Guru harus memahami pentingnya keseimbangan antara bekerja keras dan mengelola keuangan dengan bijak.Â
Keputusan bersama ini membantu mengurangi tekanan finansial dan menciptakan kolaborasi yang erat dalam mencapai impian bersama.
Ketiga, mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan dan skala prioritas.Â
Dengan mengevaluasi setiap pengeluaran, guru dapat membedakan antara kebutuhan yang tidak bisa diabaikan dengan keinginan sementara yang masih bisa ditunda.Â
Semangat frugal living yang diterapkan sangat berguna untuk menciptakan disiplin finansial dan supaya memiliki arah dan tujuan pengeluaran secara jelas dan terperinci.
Setelah memutuskan nyicil rumah, sang guru harus langsung menerapkan frugal living dengan mengelola sumber penghasilan dengan tepat guna, tetapi juga membuka peluang untuk menabung maupun untuk amal.
Keempat, pembukuan pengeluaran agar semuanya terkelola dengan baik dan bijak.
Dengan mencatat setiap transaksi secara garis besar, guru dapat dengan jelas melihat pola pengeluaran dan mengidentifikasi area dimana penghematan bisa diterapkan.Â
Pembukuan juga membantu menjaga fokus pada tujuan akhir, mengingatkan tentang pentingnya konsistensi dan kesidiplinan dalam gaya hidup ala frugal living.