Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Frugal Living, Kunci Menata Keuangan Guru di Tengah Keterbatasan Finansial

27 Januari 2024   15:56 Diperbarui: 29 Januari 2024   08:00 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang, menata keuangan dengan bijak dan terencana. (SHUTTERSTOCK)

Apapun pekerjaan atau profesi kita, frugal living tetap bisa diterapkan sebagai upaya untuk mengelola keuangan secara bijak. 

Bagi seorang guru dengan keterbatasan gaji, kebijakan pengeluaran yang cerdas dan penuh perencanaan menjadi kunci untuk mencapai tujuan finansial, misalnya dalam upaya memiliki rumah pribadi.

Gaya hidup frugal living dalam hal ini menjadi sebuah strategi efektif. Seorang guru harus bisa memprioritaskan kebutuhan esensial, menghindari pemborosan, dan mengelola utang dengan bijak, meminimalisir pengeluaran tambahan, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar dibutuhkan.

Selain itu, pilihan untuk hidup secara frugal living bukanlah sekadar strategi finansial semata, tetapi juga mencerminkan semangat kesederhanaan dan penghargaan terhadap apa yang kita miliki. 

Oleh karena itu, untuk seorang guru atau siapapun dengan penghasilan terbatas, mengintegrasikan prinsip-prinsip frugal living bukan hanya solusi praktis melainkan juga bentuk tekad untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meraih impian finansial, diantaranya demi memiliki rumah pribadi.

Ilustrasi gaji, penghasilan. (Shutterstock via Kompas.com)
Ilustrasi gaji, penghasilan. (Shutterstock via Kompas.com)

Petualangan seorang guru dalam frugal living

Sebagai seorang guru, tanggung jawab terhadap masa depan generasi bangsa tidak hanya terbatas pada lingkup kelas, tetapi juga melibatkan keputusan besar dalam aspek keuangan dan kehidupan pribadi. 

Salah satu resolusi penting yang harus dicapai adalah memiliki rumah, namun dengan gaji yang terbatas maka hal ini seringkali terasa sebagai “uji nyali” yang membutuhkan keberanian yang luar biasa.

Bagaimana seorang guru bisa memenuhi tanggung jawab finansial sekaligus mampu membeli rumah?

Uji nyali yang dihadapi oleh banyak guru menjadi pintu gerbang menuju penerapan prinsip frugal living. 

Dalam mengelola keuangan keluarga, kesadaran akan pentingnya menyusun rencana pengeluaran yang matang, memprioritaskan kebutuhan, dan meminimalisir pengeluaran sesuai skala prioritas menjadi upaya yang bisa dilakukan guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun