Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menggali Esensi Film Pendidikan Karakter di Era Kurikulum Merdeka

12 Februari 2024   06:47 Diperbarui: 15 Februari 2024   13:21 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurikulum Merdeka dengan Pembelajaran Berdiferensiasi lewat menonton film pendidikan karakter untuk Profil Pelajar Pancasila. (Foto Akbar Pitopang)

Pendidikan di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan seiring berjalannya waktu. Perkembangan zaman menuntut adanya strategi dan konsep pembelajaran yang terdiferensiasi agar dapat menyesuaikan dengan dinamika masyarakat dan teknologi. 

Salah satu tonggak penting dalam evolusi pendidikan Indonesia adalah kehadiran Kurikulum Merdeka, yang memberikan ruang lebih luas bagi pengembangan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila dan Pembelajaran Berdiferensiasi.

Dulu, proses pembentukan karakter siswa mungkin terbatas pada metode pengajaran konvensional, seperti ceramah dari guru. Namun, era pendidikan masa kini menerapkan pendekatan yang jauh lebih inovatif dan menarik. 

Terobosan terkini dalam pendidikan karakter tidak hanya terfokus pada ruang kelas, tetapi juga merambah ke luar kelas/sekolah seperti ilmu sosbud.

Salah satu contohnya adalah diadakannya nonton bersama di bioskop sebagai sarana untuk menayangkan film-film yang mendalami nilai-nilai pendidikan karakter. 

Film-film ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman mendalam tentang kehidupan sehari-hari. Melalui media layar lebar ini, siswa dapat meresapi nilai-nilai moral dan etika dengan konsep yang menyenangkan.

Kurikulum Merdeka dengan fokus pada Profil Pelajar Pancasila, memberikan landasan yang kokoh untuk menciptakan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia. 

Pembelajaran Berdiferensiasi sebagai bagian integral dari Kurikulum Merdeka juga memberikan ruang bagi setiap siswa untuk berkembang sesuai dengan potensi/minat dan profilnya. 

Inilah langkah progresif dalam merespons keberagaman individu dan memastikan bahwa setiap siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang unggul sekaligus berkarakter.

Pendidikan karakter yang diusung oleh Kurikulum Merdeka bukan hanya tanggung jawab guru di ruang kelas, tetapi juga melibatkan interaksi seperti dari orangtua. 

Pesan bagi para orangtua untuk mencintai anak sepenuh hati apapun kondisinya. (foto Akbar Pitopang)
Pesan bagi para orangtua untuk mencintai anak sepenuh hati apapun kondisinya. (foto Akbar Pitopang)

Keterlibatan orangtua dalam kegiatan nonton bareng (nobar) siswa di bioskop memberikan pengalaman yang menyeluruh, menggabungkan aspek pendidikan formal dan informal dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.

Dengan demikian, eksplorasi pendidikan karakter di Indonesia melalui penggunaan metode yang kreatif dan inklusif, seperti nonton bersama di bioskop, menjadi langkah kreatif dalam membentuk generasi yang memiliki karakter dan nilai-nilai luhur. 

Efek tontonan dalam pembentukan karakter generasi muda

Pada Kamis lalu, tepatnya tanggal 25 Januari 2024, sekolah-sekolah di Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru kembali menyuguhkan acara menarik yang semakin merajut kebersamaan di kalangan siswa dan guru, maupun orangtua wali murid. 

Kegiatan yang inspiratif melalui nobar (nonton bareng) di salah satu bioskop yang menampilkan film berjudul "Tegar". 

Inisiatif ini menandai kegiatan nobar film pendidikan karakter yang kedua kalinya diikuti oleh sekolah-sekolah di wilayah tersebut, mengikuti jejak kebaikan nobar film "Jo, Sahabat Sejati" pada tahun 2023 yang lalu.

Film-film yang dipilih untuk nobar ini tidak sekadar hiburan semata, melainkan sarana edukasi yang diarahkan untuk membentuk karakter dan nilai-nilai positif pada diri siswa. 

Sebuah tontonan di zaman now hendaknya jangan asal menghibur namun tetap dapat menjadi tuntunan. (foto Akbar Pitopang)
Sebuah tontonan di zaman now hendaknya jangan asal menghibur namun tetap dapat menjadi tuntunan. (foto Akbar Pitopang)

Film "Tegar" yang diputar menyajikan kisah mengharukan tentang ketegaran dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan yang harus dialami oleh seorang anak penyandang disabilitas berusia 10 tahun. Pesan moral yang disampaikan dalam cerita ini sejalan dengan upaya pihak sekolah untuk melibatkan siswa dalam pembentukan karakter yang tangguh dan penuh semangat. Termasuk untuk mengajari siswa agar peduli sesama dan tidak membully atau mengolok-olok fisik orang lain yang Allah SWT telah ciptakan.

Film-film pendidikan karakter bukan sekedar tontonan, tapi sebuah cermin yang memantulkan nilai-nilai moral dan kebijaksanaan yang dapat dijadikan tuntunan dalam hidup dan kehidupan ini. 

Partisipasi siswa dan guru dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan karakter tidak hanya terjadi di dalam kelas, melainkan dapat melibatkan seluruh warga sekolah, orangtua hingga para stakeholder.

Dengan adanya kegiatan nobar film pendidikan karakter ini, sekolah-sekolah di Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru membuktikan bahwa inovasi dalam pendidikan tidak hanya dapat terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui kegiatan-kegiatan luar kelas yang inspiratif. 

Diharapkan, film-film tentang pendidikan karakter ini dapat terus berkembang dan menjadi bagian integral dari upaya pembentukan karakter siswa di masa depan.

Sesi bedah film
Sesi bedah film "Tegar" yang dilakukan Kepala Sekolah untuk pembentukan karakter siswa. (foto Akbar Pitopang)

Membedah kearifan lewat eksplorasi film bertema pendidikan karakter

Kegiatan nobar film tentang pendidikan karakter yang diadakan oleh sekolah ternyata tidak sekadar gaya-gayaan semata. Terdapat misi penting yang menjadi landasan kegiatan ini, yaitu membentuk karakter siswa agar berakhlak mulia. 

Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, sekolah diharapkan mampu memberikan pengalaman yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai positif yang patut diamalkan.

Tak hanya menyuguhkan momen kebersamaan yang menyenangkan, nobar film pendidikan karakter juga menjadi wadah diskusi yang bermanfaat atau dengan adanya sesi bedah film. 

Setelah menonton bersama, siswa dan guru dapat berbagi pemikiran, memberikan tanggapan, dan meresapi pesan yang ingin disampaikan oleh film tersebut. 

Diskusi semacam ini menjadikan nobar bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan dari film
Pesan dari film "Tegar" untuk memanusiakan manusia (termasuk difabel) merupkan bagian dari tujuan pendidikan karakter. (foto Akbar Pitopang)

Melalui kegiatan nobar film, siswa tidak hanya disuguhkan tontonan yang menghibur di bioskop bersama teman-temannya. Lebih dari itu, kegiatan nobar diikuti oleh sesi bedah film memiliki tujuan, yakni memberikan pemahaman mendalam kepada siswa mengenai pesan dan kandungan positif yang terkandung dalam film yang telah ditonton.

Dengan adanya sesi bedah film, siswa memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi nilai-nilai moral dan etika yang disampaikan oleh para pemeran atau aktor utama dalam film tersebut. 

Bukan sekadar menyukai karakter di layar, tetapi juga memahami makna di balik setiap tindakan dan keputusan yang diambil oleh karakter (aktor) tersebut. 

Langkah ini merupakan upaya nyata untuk mendorong siswa agar tidak hanya menikmati momen kebersamaan semata, tetapi juga meresapi nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, bagaimana keteguhan karakter aktor dalam menghadapi cobaan pada film "Jo, Sahabat Sejati" atau bagaimana sikap empati dan toleransi dapat membawa perubahan positif dalam hubungan antarmanusia pada film "Tegar".

Dengan demikian, kegiatan nobar film pendidikan karakter tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang cukup efektif dalam upaya pembentukan karakter siswa. 

Diharapkan melalui langkah progresif ini, sekolah dapat mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan moralitas yang kuat. Aamiin..

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun